Negara ASEAN Sibuk Melawan Covid-19, Militer Tiongkok Kembali Berulah di Laut China Selatan

Jumat, 02 Oktober 2020 – 06:41 WIB
Peta wilayah Laut China Selatan (LCS). Ilustrasi: The Economist

jpnn.com, HANOI - Pemerintah Vietnam menyebut latihan militer Tiongkok di Laut China Selatan (LCS) minggu ini dapat mengancam rangkaian perundingan tata perilaku (COC) di perairan sengketa tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, mengatakan saat jumpa pers bahwa latihan militer itu akan membuat upaya memulai kembali perundingan mengenai LCS antara Tiongkok dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) terhambat.

BACA JUGA: Amanat Kongres Partai Komunis, Tiongkok Ciptakan 2 Juta Lapangan Pekerjaan Baru di Daerah Muslim Uighur

Tiongkok pada Senin (28/9) mulai menggelar lima latihan militer berturut-turut di beberapa bagian pesisirnya, dua di antaranya berlangsung di perairan Kepulauan Paracel, yang juga diklaim oleh Vietnam.

“Prioritas Tiongkok dan ASEAN melanjutkan kembali perundingan mengenai kode etik dan perilaku (COC) yang lama tertunda akibat pandemi,” kata Hang, Kamis (1/10).

BACA JUGA: Janji Manis Tiongkok soal Harga Vaksin COVID-19, Lebih Baik dari Amerika

Ia menambahkan Vietnam mengedepankan tujuan itu dan ingin segera menyelesaikan COC secara efektif dan komprehensif serta sejalan dengan aturan hukum internasional.

Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kehadirannya dan menggelar rangkaian latihan militer di Laut China Selatan, pada saat negara-negara di Asia Tenggara berjuang melawan pandemi.

BACA JUGA: Tiongkok Sampaikan Kabar Baik soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Terobosan

Tiongkok dan beberapa negara anggota ASEAN terlibat sengketa kepemilikan perairan LCS selama bertahun-tahun.

Pemerintah Amerika Serikat menuduh Tiongkok merundung negara-negara tetangganya itu.

Namun, Beijing balas menuding Washington dan sekutu-sekutunya di Barat telah mengintervensi politik kawasan serta membahayakan keamanan di Laut Tiongkok Selatan karena AS mengirim kapal-kapal angkatan lautnya.

Vietnam pada Agustus 2020 mengatakan adanya sejumlah alat peluncur bom milik Tiongkok di Kepulauan Paracel telah “mengancam perdamaian”.

Hang pada Kamis mengatakan Vietnam meminta Tiongkok menghormati kedaulatan negaranya dan tidak lagi menggelar latihan militer di perairan Kepulauan Paracel.

Selama hampir 20 tahun, penetapan COC di Laut China Selatan menjadi prioritas ASEAN dan Tiongkok.

Namun, sejumlah ahli mempertanyakan komitmen Tiongkok untuk menetapkan hasil perundingan itu. Para pengamat juga ragu hasil perundingan itu nantinya dapat memiliki kekuatan hukum. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler