Menteri Usaha Kecil, Inovasi dan Perdagangan negara bagian Victoria, Philip Dalidakis, mengunjungi Yogyakarta pada Minggu (15/11). Ini adalah kunjungan balasan dari negara bagian di selatan Australia ini, setelah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkunuwono X melakukan lawatan ke Victoria, akhir September lalu.

Dalam wawancara singkatnya dengan Nurina Savitri dari ABC Australia Plus Indonesia, Menteri Philip mengatakan, kunjungan ini adalah bagian dari itikad baik Victoria untuk lebih mempererat hubungan dengan Yogyakarta.

BACA JUGA: Begini Cara Sekolah di Canberra Tumbuhkan Minat Sains pada Anak Didik

Ke depannya, kedua provinsi dan negara bagian ini akan lebih meningkatkan pertukaran orang ke masing-masing wilayah.

Kunjungan Menteri Philip ke Yogyakarta juga bertepatan dengan Konferensi Bisnis Australia-Indonesia yang digelar oleh Dewan Bisnis Indonesia-Australia, dan didukung oleh AUSTRADE (Komisi Perdagangan Pemerintah Australia).

BACA JUGA: Pangeran Charles dan Isterinya Camilla Akhiri Kunjungan di Australia

"Kunjungan ini bukan hanya tentang kesepakatan bisnis, tapi soal lebih meningkatkan hubungan orang per orang di antara kedua wilayah." kata Philip Dalidakis.

Lebih dari 80 pengusaha berbagai bidang, peneliti, dan perwakilan organisasi dari kedua negara hadiri Konferensi Bisnis Australia-Indonesia di Yogyakarta yang berlangsung 15-17 November 2015.

BACA JUGA: Warga Australia Gelar Doa Bersama untuk Korban Serangan Teroris di Paris

Brett Stevens, Perwakilan Bisnis Victoria di Indonesia, sampaikan pidato pembukaan di Konferensi Bisnis Australia-Indonesia.

"Saya akui Investasi warga Indonesia di Victoria masih terbatas tapi kami yakin, ke depannya jumlah investor Indonesia makin bertambah begitu pula investor Victoria di Yogyakarta mengingat sektor manufaktur tengah berkembang."

Peter Craven pebisnis asal Melbourne yang sudah berinvestasi di Yogyakarta selama 15 tahun. Ia menyambut baik inisiatif Pemerintah Victoria untuk mempererat hubungan dengan Yogyakarta.

"Investor Australia membutuhkan pemahaman budaya dan aturan hukum yang lebih jelas untuk melakukan investasi lebih banyak di Indonesia."

Konferensi Bisnis Indonesia-Australia berlangsung 15-17 November di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, dan hadirkan puluhan pembicara dari berbagai bidang, termasuk Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb.


Menteri Usaha Kecil, Inovasi dan Perdagangan Victoria, Philip Dalidakis, bersama Dewi Savitri Wahab- Konsul jenderal RI di Melbourne, ketika ditemui di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.


Lebih dari 80 pengusaha berbagai bidang, peneliti, dan perwakilan organisasi dari kedua negara hadiri Konferensi Bisnis Australia-Indonesia di Yogyakarta yang berlangsung 15-17 November 2015. (Foto: Nurina Savitri)


Brett Stevens, Perwakilan Bisnis Victoria di Indonesia, sampaikan pidato pembukaan di Konferensi Bisnis Australia-Indonesia. (Foto: Nurina Savitri)


Kiri ke kanan: Kate Walker- Direktur Keterlibatan Asia, Departemen Bisnis Wilayah Utara Australia; John Ackerman- Wakil Presiden Dewan Bisnis Indonesia-Australia (IABC); dan Kris Hidayat Sulisto - Presiden IABC.(Foto: Nurina Savitri)


Kellie Jane Pritchard (kanan), mantan Manajer Perdagangan dan Investasi Internasional, Departemen Pertanian dan Pangan Australia Barat, turut hadir dalam konferensi IABC di Yogyakarta.


Presiden IABC, Kris Sulisto, menyambut para pebisnis dan perwakilan organisasi dalam pembukaan Konferensi Bisnis Indonesia-Australia di Teras Ndalem, Pesanggragan Ambarukmo, Yogyakarta. (Foto: Nurina Savitri)


Peter Craven (kedua dari kanan), pebisnis asal Melbourne yang sudah berinvestasi di Yogyakarta selama 15 tahun. Ia menyambut baik inisiatif Pemerintah Victoria untuk mempererat hubungan dengan Yogyakarta.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Tasmania Korban Serangan Teroris di Paris Kondisinya Stabil

Berita Terkait