jpnn.com, BERLIN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner pada Senin mengutuk pembakaran Al-Qur'an di Swedia.
“Kami mengutuk tindakan (yang dilakukan) selama akhir pekan. Itu tidak sopan dan sangat tidak pantas, dan kami juga ragu bahwa tindakan ini mewakili pandangan mayoritas masyarakat Swedia,” kata Wagner kepada perwakilan media di Berlin.
BACA JUGA: MUI Mengecam Pembakaran Al-Qurâan di Swedia
Jerman adalah salah satu negara paling tidak religius di Eropa, meski lebih dari separuh populasinya mengidentifikasi diri sebagai umat Kristen.
Penelitian 2020 memperkirakan sekitar 40 persen dari 80 juta penduduk negara maju itu tak beragama. Sementara jumlah muslim hanya 3,5 persen.
BACA JUGA: PM Swedia Kecam Pembakaran Al-Quran dan Bersimpati kepada Muslim, tetapi
Wagner menyebut tindakan pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, yang membakar salinan Al Quran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu (21/1) sebagai "provokasi yang bertujuan memicu perpecahan".
Kecaman terus mengalir dari seluruh dunia Arab dan Islam atas pembakaran salinan kitab suci Islam itu.
BACA JUGA: Terjadi Pembakaran Al-Qurâan di Swedia, Saran HNW agar Umat Islam Tak Terprovokasi Islamofobia
Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional juga meminta negara-negara Muslim memanggil duta-duta besar Swedia untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah Swedia atas insiden tersebut. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif