Nelayan Aceh Timur Dibebaskan Myanmar

Kamis, 29 April 2021 – 05:30 WIB
Pejabat KBRI Yangon ketika berbincang dengan Jamaluddin saat masih ditahan di penjara Myanmar beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-KBRI Yangon

jpnn.com, BANDA ACEH - Myanmar membebaskan seorang nelayan Aceh Timur yang juga awak kapal motor KM Bintang Jasa.

Nelayan bernama Jamaluddin yang selama ini ditahan di Myanmar, itu dibebaskan setelah memperoleh pengampunan dari pemerintahan negara tersebut.

BACA JUGA: Seorang Nelayan di Aceh Barat Ditangkap Polisi Bersenjata Lengkap

Jamaluddin bersama belasan nelayan lainnya ditangkap otoritas Myanmar atas tuduhan pencurian ikan pada 6 November 2018.

“Pengampunan diberikan setelah pemerintah melalui KBRI dan Kemenlu RI melakukan diplomasi. Akhirnya, Pemerintah Myanmar memberikan pengampunan kepada nelayan Aceh Timur tersebut,” kata Bupati Aceh Timur Hasballah di Aceh Timur, Rabu (28/4).

BACA JUGA: 5 Nelayan Aceh yang Dibebaskan India Positif COVID-19

Dia mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon juga menjalin pendekatan dengan berbagai otoritas terkait di Myanmar untuk membebaskan nelayan Aceh Timur tersebut.

Menurut Hasballah, KBRI juga menyampaikan nota diplomatik terkait permohonan ampunan menjelang peringatan hari-hari besar di Myanmar. Biasanya pengampunan diberikan menjelang hari-hari besar di negara itu.

BACA JUGA: Pulang dari Melaut, Nelayan Menemukan Ada yang Terdampar, Butuh Alat Berat

“KBRI akhirnya menerima informasi persetujuan ampunan Jamaluddin pada 15 April 2021. Pemulangan atau repatriasi dilaksanakan sesuai ketentuan imigrasi Myanmar,” kata Hasballah.

Nelayan Aceh Timur yang ditahan dua tahun lebih di Myanmar tersebut akhirnya dipulangkan melalui penerbangan komersial dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada 26 April 2021.

Namun, kata Bupati, Jamaluddin tidak bisa langsung pulang ke Aceh Timur. Sebab, yang bersangkutan harus menjalani karantina di Jakarta selama lima hari.

Setelah selesai proses karantina, nantinya Jamaluddin akan diserahkan Kantor Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta.

"Sebelum dipulangkan, Jamaluddin menjalani tes Covid-19,” kata Hasballah.

Jamaluddin merupakan nakhoda kapal nelayan KM Bintang Jasa. Dia bersama 15 anak buah kapal (ABK) ditangkap otoritas Myanmar dengan tuduhan pencurian.

Berdasarkan putusan pengadilan Myanmar 28 Februari 2019, Jamaluddin dihukum lima tahun penjara serta dua tahun penjara untuk pelanggaran keimigrasian Myanmar. Jamaluddin juga dihukum denda Rp 4,7 juta lebih. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
nelayan   Myanmar   Aceh   nakhoda  

Terpopuler