jpnn.com - jpnn.com - Sejumlah nelayan di Nunuka dan Tanjung Redeb tidak berani melaut karena cuaca buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Mereka lebih memilih melabuhkan jangkarnya karena kondisi angin kencang dan gelombang tinggi.
BACA JUGA: Blaaar! Tubuh Nasir Mengenaskan
Perwakilan Perhimpunan Nelayan Kecil (PNK) Kota Tarakan Zainuddin mengatakan, sudah dua hari ini nelayan tidak berlayar karena ombak yang tidak bisa diprediksi.
“Sementara di daerah Tana Kuning sudah beberapa pohon kelapa yang rebah, jadi kami masih takut untuk berlayar,” ungkap Zainuddin.
BACA JUGA: Ombak Besar, Nasib Nelayan Menyedihkan
Sebagian nelayan sudah berencana untuk berlayar, Selasa (14/2).
Namun, belum jauh menanggalkan jangkarnya dari perairan Tarakan, di tengah laut ombak tinggi kembali muncul.
BACA JUGA: Realisasi Asuransi Nelayan di Daerah Ini Rendah
Alhasil, mereka memutuskan untuk kembali pulang untuk memberitahukan kepada nelayan untuk mengurungkan niatnya melaut.
“Dari informasi teman-teman karena ombak kembali tinggi, sekarang nelayan belum ada yang berani melaut lagi,” tutur Zainuddin.
Berdasarkan pengalamannya sebagai nelayan, Zainuddin menyakini kondisi ini akan berlangsung lama.
Karena itu, para nelayan saat ini hanya bisa beristirahat sembari memperbaiki peralatan-peralatan melaut.
“Kira-kira tiga hari ke depan baru kami dapat melaut lagi. Tergantung dari situasi perairan,” ujar Zainuddin.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Kota Tarakan Nanang Buchori mengatakan bahwa sejak seminggu yang lalu kondisi perairan dari Nunukan hingga Tanjung Redeb memiliki gelombang tinggi yang dimulai dari 0,5 hingga dua meter.
Hal tersebut dikarenakan angin yang bertiup dari arah utara menuju timur memiliki kecepatan mencapai lima hingga 40 kilometer per jam.
“Tinggi gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin. Semakin kencangnya angin dipermukaan yang bertiup, otomatis semakin tinggi juga gelombang yang terjadi di perairan,” katanya. (yed/nri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf Bu Susi, Tapi Peraturan Ini Bikin Susah Nelayan
Redaktur & Reporter : Ragil