JAKARTA — Pemerintah terus mematangkan program rumah murah meriah bagi masyarakat miskinTahun 2011 direncanakan mulai dibangun sekitar 100 ribu unit rumah sangat sederhana (RSS) bagi masyarakat tidak mampu
BACA JUGA: Penundaan Pembatasan BBM Menjadi Opsi Terbaik
Prioritas pembangunan rumah murah meriah ini akan diberikan kepada nelayan.‘’Yang pertama kita prioritaskan adalah nelayan karena nelayan kita hidupnya sangat kasihan
Bersama dengan Kementrian Perumahan Rakyat, Kementrian Koordinator Kesra, Kementerian Kelautan dan BUMN serta kementrian terkait lainnya, telah disiapkan skema pembangunan RSS tersebut
BACA JUGA: Pemerintah Waspadai Naiknya Harga Minyak Dunia
Dengan program yang disubsidi pemerintah ini, nantinya setiap warga tidak mampu diharapkan bisa memiliki rumah dengan cicilan yang sangat ringan dibawah Rp 200 ribu perbulan.‘’Bahkan dibawah itu
BACA JUGA: Krisis di Merak Bisa Berdampak Sistemik
Menteri Perumahan Rakyat telah memaparkan kepada kita dan ada peluang kita untuk membangun rumah murah yang bisa dicicil oleh masyarakat berpenghasilan sangat rendah,’’ kata Hatta.Diharapkan nantinya, cicilan rumah murah meriah ini juga memiliki tenor waktu yang tidak membebani rakyat miskin plus bunga yang sangat rendahUntuk bunga, akan digabungkan antara subsidi pemerintah dengan kemampuan rakyatPembangunan tidak hanya pada fisik rumah, namun juga listrik dan air bersih.
Langkah ini menindaklanjuti Instruksi Presiden pada penutupan retret ekonomi di Istana Bogor beberapa waktu laluPemerintah secara bertahap berencana membangun rumah singgah harga Rp5-10 juta, RSS antara harga Rp10-25 juta dan Rumah sederhana Rp25 juta keatas.
Namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan, pemerintah belum menyiapkan anggaran khusus untuk memberikan subsidi pembelian rumah bagi warga miskin iniTahap awal, pemerintah masih harus melakukan koodinasi lintas instansi pemerintah dan non pemerintah.
‘’Baru koordinasi rencana mempertajam program antar kementrian PU, Kemenpera dan Kemen PDTKita belum bicara tentang anggaran karena ini sifatnya masih prioritas,’’ kata Agus.
Sementara itu, Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pada dasarnya Perumnas siap melakukan pembangunan rumah yang layak huni sesuai program pemerintahSpesifikasi pembangunan nantinya akan disesuaikan kebutuhanAda yang hanya bersifat rumah singgah seharga Rp5-10 juta hingga rumah sederhana seharga Rp25 juta.
Target awal pendirian rumah bagi warga tidak mampu mencapai 100 ribu unitUntuk itu diperlukan peran serta Pemda menyediakan lahan minimal 20 hektarPer 1 hektar lahan, bisa terbangun RSS sebanyak 60 unitBila 10 hektar diharapkan bisa terbangun 600 unitSehingga bila ada 20 hektar tanah dari Pemda, Perumnas bisa membangun rumah layak huni sekitar 1.200-1500 unit.
‘’Program quick win ini ditargetkan semester II iniKami berharap pemerintah menugaskan kami sebagai penyedia, nanti pelaksanaannya bisa saja melibatkan BUMN-BUMN lainnyaKami berharap nanti tidak ada bunga dalam pembelian rumahnya,’’ kata Himawan.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekurangan Pesawat, Polisi Gandeng Lion Air
Redaktur : Tim Redaksi