Nelayan Diterjang Ombak Lima Meter

Senin, 05 Desember 2011 – 11:47 WIB

PONTIANAK--Gelombang besar yang menyebabkan empat kapal tenggelam di perairan Kalbar, Sabtu (3/12) dini hari dirasakan langsung warga Ketapang, Agung KusumaSaat gelombang besar terjadi, dia berada di perairan Kendawangan, sekitar 15-20 mil dari pantai

BACA JUGA: Limbah Minyak Pantai Melayu Masih Banyak



Lebih dari dua jam digoyang gelombang masih dirasakannya
Kemarin, Agung tidak dapat melelapkan matanya hingga pagi, tempat tidurnya di rumah masih terasa bergoyang

BACA JUGA: PNS Nyambi Jual Miras

“Dua tahun saya kerja di laut, baru kali ini merasakan gelombang seperti itu
Tadi malam tidak bisa tidur sampai pagi

BACA JUGA: Pisang Unik, Buah Keluar dari Dalam Batang

Rumah terasa bergoyang,” katanya dihubungi Pontianak Post (Group JPNN), kemarin (4/12).

Agung kerja di kapal kargo berbendera Panama yang disewa warga Korea SelatanDi dalam kapal tersebut terdapat 40 orang pekerja dan 30 ABK termasuk kaptenMeski kapal berbadan besar dengan kapasitas kargo lebih dari 50 ribu ton, namun Sabtu dini hari begoyang hebat

Agung menceritakan, Jumat malam angin bertiup kencang disertai hujan, tetapi masih normalBaru pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 02.00, seisi kapal dibangunkanKapten memberi peringatan kepada pekerja dan ABK bahwa kondisi sedang berbahaya“Kami dibangunkan sekitar jam dua, kapten bilang very dangeraous, all crew stand bySaat itu gelombang sudah sangat besar,” kenangnya.

Kapal terus bergoyang hingga lebih dari dua jamSeisi kapal panik namun tetap berpegangan agar tidak terpentalPasalnya, goyangan kapal lebih dari 50 derajatJika pegangan terlepas, alamat terpentalKarena mendadak dan gelombang sangat besar, Agung dan pekerja lainnya tidak sempat mengenakan baju pelampung“Tidak sempat lagi ambil baju pelampung, semuanya berpegangan agar tidak pelanting,” tuturnya.

Gelombang saat itu, lanjut Agung, lebih dari lima meter dengan kecepatan angin 33 knotPada saat normal, kecepatan angin di perairan Kendawangan hanya 5-10 knotAgung tidak dapat membayangkan bagaimana kapal kecil yang hanya berbobot 10-30 GT pada malam itu“Kami yang besar saja bergoyangnya seperti itu, bagaimana kapal kecil,” ucapnya.

Kapal kargo tersebut belum tuntas mengisi muatan, namun pekerja dan ABK diturunkan ke darat untuk istirahat“Kami semua diminta ke darat duluPadahal kapal belum terisi penuh, dari kapasitas 52 ribu ton baru terisi setengahnya,” sebut Agung.(hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar PNS, Anak Pejabat Pakai Ijazah Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler