jpnn.com, REMBANG - Ketum PSI Kaeang Pangarep bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah. Kaesang bakal menyampaikan langsung keluhan para nelayan ke Prabowo-Gibran.
"Bapak, bapak dan ibu,ibu semua, terima kasih tadi saya sudah tampung semua, nanti saya serahkan ke Pak Prabowo dan Mas Gibran. Nanti akan kami sampaikan secara langsung," kata Kaesang Pangarep di Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
BACA JUGA: Pesantren di Era Bonus Demografi: Kaesang dan Gebrakan Pendidikan yang Progresif
Kaesang menanyakan apakah Prabowo dan Gibran sudah pernah berkunjung ke Rembang. Dia mengaku bakal meminta Prabowo-Gibran berkunjung ke Rembang.
"Kalau nggak nanti saya minta beliau-beliau untuk bisa datang ke sini kan juga bagus. Udah pernah datang ke sini belum?" tanya Kaesang.
BACA JUGA: Merancang Masa Depan: Kaesang dan Peluang di Era Demografi
"Belum," jawab nelayan.
"Nanti saya minta untuk beliau-beliau biar datang, wong deket dari Solo ke sini. Matur nuwun sanget ibu,ibu kalian bapak,bapak," kata Kaesang.
BACA JUGA: Hasto Sebut Kaesang Sedang Bingung, Prabowo Jelas Antitesis Jokowi
Ada sejumlah keluhan yang disampaikan para nelayan ke Kaesang. Mereka berharap izin berlayar dipermudah, pajak kapal dan harga BBM diturunkan.
"Surat izin dipermudah, berlayar dipermudah, dan BBM diturunkan, pajak kapal diturunkan, yang penting masyarakat nelayan semua sejahtera, makmur, nggih, itu saja permintaan saya Mas kaesayng," kata salah seorang nelayan.
Ada juga nelayan yang meminta anggotanya dibebaskan lantaran melanggar batas wilayah penangkapan ikan di Kalimantan Selatan. Kaesang mengaku akan bertanya lebih dulu ke instansi terkait soal pelanggaran tersebut.
"Itu minta saya tolong dibantu Pak, kapalnya Arif Wijaya Kusuma, nama kapalnya itu. Nama nahkodanya Lilis," pinta nelayan.
"Bapak nggak boleh ngomong gitu karena saya udah bayar pajak udah bayar terus nggak boleh ditangkap, nggak boleh kayak gitu. Itu kan menyalahi aturan juga, kita harus ngikutin aturan yang ada. Coba nanti kita tanya juga yang Kapal Arif Wijaya Kusuma nanti coba ditanyakan seperti apa," jawab Kaesang.
"Tolong jangan dipidana Pak, tolong dikeluarkan," timpal nelayan.
"Nanti kita tanya dulu, balik lagi ini nggak bisa janji Pak. Ini kan udah masuk wilayah hukum," jawab Kaesang.
Kemudian, nelayan juga berharap Menteri Perikanan merupakan orang yang paham tentang kelautan dan perikanan. Mereka juga mengeluhkan harga ikan yang turun di bawah standar penjualan.
"Harapan kami begini Pak, besok kalau Pak Prabowo dan Mas Gibran dipercaya oleh masyarakat Indonesia, jadi harapan kami, menterinya harus dari orang yang betul-betul mengerti dan paham betul tentang perikanan dan kelautan biar kita tidak ditindas Pak," kata nelayan.
"Selama 1,2,3 bulan ini harga ikan di bawah standar bahkan turun drastis dari operasional BBM naik, operasional bahan baku untuk kebekalan nelayan naik. Dari info yang kami terima dikarenakan ikan, harga ikan turun karena ekspor nggak ada permintaan, dikareankan info dari Vietnam dan India musim. Karena di sana itu infonya penangkapan ikan 6 bulan sekali," keluh nelayan lainnya.
Nelayan juga meminta harga BBM diturunkan. Mereka juga mengeluhkan masih dilakukannya impor ikan.
"Ini masalah ini tolong untuk impor, ikan di Indonesia kan sangat murah sekali, masih ada impor dari luar negeri, ini kan ironi Mas Kaesang, kalau ini dibiarkan aja di impor yang masuk ke Indonesia ini makin nggak karuan kabeh," kata nelayan. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif