Nenek 75 Tahun Dicekik, Dipukul, Diinjak

Selasa, 29 April 2014 – 08:25 WIB

jpnn.com - MEDAN - M Syanifah (75) penduduk Jalan Mabar nyaris tewas setelah disekap dan dianiaya seorang pria berambut cepak ketika menjaga salon anaknya (Salon Reza), yang berada di Jalan Denai No.81, Kel. Sukaramai, Kec. Medan Area, Senin (28/4) pagi.

Wanita tua ini sempat dipukuli dan dicekik, bahkan nyaris dihabisi di kamar mandi yang ada di rumah anaknya yang berlantai tiga tersebut.

BACA JUGA: Gara-gara Rewel, Kaki Bayi 3 Bulan Patah Diremas Paman

Menurut keterangan korban di ruang L5 lantai dua RS Methodist, Jalan Thamrin Medan, kejadian ini bermula saat ia duduk di meja kasir Salon Reza.

"Kebetulan saya kemarin baru arisan. Jadi saya singgah di rumah anak untuk menginap. Tadi pagi, pas saya duduk-duduk, datang laki-laki, katanya mau nagih utang," ujar korban.

BACA JUGA: Anton Medan: Kampus STIP Memang Daerah Panas

Merasa tak mengenal pelaku, korban yang hari itu tengah sendirian di lantai satu bertanya kepada pelaku. "Saya tanya sama dia (pelaku, Red), kamu mau nagih utang apa. Kata pelakunya, dia mau nagih utang sama anak saya yang bernama Ardi," ungkap korban yang terbaring lemas di rumah sakit.

Curiga dengan gelagat pelaku, korban kemudian meminta pelaku untuk pergi. "Saya bilang sama dia, sudah, besok saja. Tapi dia mondar-mandir terus. Pertama dia ke kamar mandi dan setelah itu keluar lagi," sebut korban seraya mengatakan bahwa saat kejadian anaknya bernama Irsan Siregar alias Reza (33) tengah tertidur di lantai tiga, sementara anaknya bernama Ardi tidur di lantai dua.

BACA JUGA: STIP Akui Keterbatasan Awasi Perilaku Mahasiswa

Selanjutnya Syaniifah mengatakan bahwa dia seperti dihipnotis. Dirinya merasa seperti tak bisa berbuat apa-apa. Sementara kedua anaknya juga seakan tak mendengar suara gaduh di lantai satu.

"Setelah dari kamar mandi, pelakunya kemudian keluar. Di situ dia langsung mencekik saya pakai kaos yang ada di kamar mandi," ujar korban.

Tak puas hanya mencekik korban, pelaku kemudian mendaratkan beberapa pukulan ke wajah korban dan ke bagian perut. Bahkan korban mengaku sempat beberapa kali diinjak-injak oleh pelaku.

"Setelah dicekik, saya dipukuli. Karena enggak tahan, saya sempat terjatuh. Lalu saya diseret ke kamar mandi. Di kamar mandi saya dicekik lagi," ujar korban dengan wajah penuh luka memar.

Tak sampai disitu, pelaku kembali membentur-benturkan korbannya di kamar mandi. "Karena saya takut dibunuh, saya lalu pura-pura mati. Pelakunya sempat beberapa kali megang tangan saya. Dia cek, apakah saya mati atau tidak," ujarnya.

Karena korban berpura-pura mati, pelaku kemudian melarikan diri dan mengambil sepeda motor Honda Vario BK 5663 ABB milik anak korban, yang kebetulan terparkir di dalam salon.

"Dua cincin permata saya juga diambil. Saya tahunya setelah dia (pelaku, Red) kabur," ungkap korban.

Yakin bahwa pelaku telah meninggalkan rumah, korban kemudian berteriak sekuat tenaga memanggil anaknya. "Tangan saya diikat. Lalu saya teriak. Enggak lama anak saya si Reza bangun dan menolong saya," ujar korban.

Pascakejadian, anak korban kemudian melapor ke Polsek Medan Area. Tanpa buang waktu, petugas kemudian turun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Medan Area, Kompol Rama Samtama Putera ketika dikonfirmasi mengaku masih menyelidiki kasus ini. Ia juga belum bisa memastikan apa motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap korbannya.

"Anggota (polisi, Red) sudah turun ke lapangan untuk melakukan cek TKP. Saat ini, tim kita masih memintai keterangan beberapa saksi yang diduga mengetahui kejadian ini," ujarnya.

Ditanya mengenai identitas pelaku, Rama belum bisa memastikannya. "Beberapa anggota kita sudah disebar untuk mengejar pelakunya," tandas Rama. (mag-8/ije)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dihajar Senior, Dimas Pendarahan di Otak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler