jpnn.com, JOMBANG - Hampir separuh lebih jemaah haji Kabupaten Jombang, Jatim masuk kategori resiko tinggi. Pasalnya, mayoritas usia dari jemaah haji ini di atas 60 tahun.
Bahkan ada satu jemaah haji tertua yang usia mencapai 107 tahun. Petugas kesehatan haji akan terus memantau kesehatan calon jemaah selama persiapan pemberangkatan hingga menunaikan ibadah di tanah suci.
BACA JUGA: Makanan Khas Daerah Bakal Jadi Menu Utama Jemaah Haji
BACA JUGA : Bagi Jemaah Haji, Dengerin Imbauan Kemenag Soal Tanda Pengenal
Sebanyak 1001 jemaah haji Kabupaten Jombang terus melakukan persiapan. Selain persiapan fisik jemaah haji juga dibekali bimbingan manasik haji.
BACA JUGA: Tiga Ketentuan Tanda Koper dan Bagasi Jemaah Haji
Satu jemaah haji yang berusia 107 tahun adalah Sumiati Binti Asir asal Dusun Bakalan Desa Pulorejo Kecamatan Ngoro Jombang.
Perempuan lansia ini tercatat sebagai jemaah haji tertua yang lahir pada 01 Juni 1912 silam.
BACA JUGA: Bagi Jemaah Haji, Dengerin Imbauan Kemenag Soal Tanda Pengenal
BACA JUGA : Ini Fasilitas Hotel yang Berhak Diterima Jemaah Haji di Makkah
Sumiati mengaku, mendaftar sebagai jemaah haji tahun 2016 silam. Karena masuk kategori usia lanjut, maka dia langsung berangkat di tahun 2019 ini.
Bersama anaknya, Sumiati berharap hajinya berjalan lancar. Disinggung, soal persiapan, jemaah haji ini hanya mengaku menjaga kesehatan dengan rutin kontrol ke dokter.
Sementara dr. M Vidya Buana, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, meminta seluruh jemaah haji untuk menjaga kesehatan. "Apalagi saat musim haji cuaca iklim di bulan Juli dan Agustus, suhu tertinggi di Mekkah bisa mencapai 50 derajat. Seluruh jamaah haji yang resiko tinggi akan diberi tanda khusus di kartu yang wajib dibawanya," tuturnya.
Bagi jemaah haji resiko tinggi nantinya dikontrol oleh tim kesehatan yang sudah dibentuk.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JavaMifi Tawarkan Paket Khusus Jemaah Haji Indonesia
Redaktur & Reporter : Natalia