BACA JUGA: Persebaya Target Sapu Bersih Home
Itu pula yang dialami Genaro HernandezBACA JUGA: Houston Rockets Raja di Kandang Lawan
Waktu 14 tahun sudah cukup bagi Genaro Hernandez untuk berkecimpung di dunia tinju bayaran
BACA JUGA: Wizards Pecat Pelatih
Dari 41 kali naik ring, dia memiliki rekor kemenangan 38 kali yang 17 kali di antaranya dengan KO (knockout) serta dua kali kalah dan sekali draw.Hernandez meraih kejayaan pada 1991 hingga 1994, saat memiliki gelar kelas bulu super versi WBA dan mempertahankannya sembilan kaliPada 1995, petinju berjuluk Chicanito itu memutuskan naik ke kelas berat ringanKeputusannya tersebut justru menjadi bumerangDia kalah untuk kali pertamaHernandez kalah dari Oscar De La Hoya
Dua tahun kemudian, dia memutuskan kembali ke kelas bulu superHernandez mengalahkan petinju legendaris Ghana Azumah Nelson dan merampas sabuk juara kelas bulu super versi WBCSetelah tiga kali mempertahankan gelar, dia mendapatkan kekalahan keduaKali ini dari Floyd Mayweather JrLaga tersebut adalah laga terakhirnya di ring profesional.
Di masa pensiun, Hernandez mendapatkan kehormatanDia masuk daftar petinju legendaris badan tinju dunia WBCJadi, tak heran jika Hernandez juga sangat dihargai di South Carolina, Negara Bagian Carolina, ASDi sana, dia dikenal sebagai salah seorang mantan petinju yang paling menyenangkan dan baik
Alasan itulah yang membuat banyak pihak mengaku bersedih ketika mendengar Hernandez menderita di masa pensiunDia menderita rhabdomyosarcoma, penyakit kanker langka yang agresif dan biasanya menyerang anak-anak dan remajaAkibatnya, dia terancam kehilangan indra penglihatan sebelah kanan
Penyakit itu terdeteksi ketika Hernandez menderita pembengkakan pada leher dan di dalam hidung bulan laluDokter yang merawatnya mengatakan bahwa tumor tersebut sudah menggerus rongga mata dan tulang di sekitarnyaDia dijadwalkan memulai terapi radiasi dan kemoterapi pada 2 DesemberItu akan berlanjut lima kali seminggu dalam enam pekanOperasi pembedahan dilakukan kemudian.
Meski demikian, Hernandez masih memiliki kabar bagusOrgan vitalnya tak terpengaruh"Kemungkinan kehilangan mata kanan, memukul saya begitu kerasBukan sesuatu yang ingin didengar siapa punItu tetap suatu kemungkinanSaya harus kuat untuk istri sayaDia kehilangan berat badan dan tak tidur nyenyak," ungkap Hernadez yang juga memiliki dua anak tersebut.
Dia pun berusaha meyakinkan keluarganya agar tetap kuat menghadapi ituHernandez berambisi mencegah kanker mengalahkan dirinyaDia juga berusaha mengalahkan penyakit itu
Rudy Hernandez, kakak sekaligus pelatihnya dalam sebagian besar karir profesional, menyatakan terkejut di awal mendengar kabar ituNamun, dia beserta keluarga turut memutuskan kuat demi mendukung Hernandez.
''Saya katakan kepadanya, kartu ada di tangannya, dia hanya harus bertarung melawan hal itu dan terus maju,'' ujar Rudy.
Meski demikian, ada hal yang membuat kabar tersebut makin burukHernandez tak lagi memiliki penghasilanDia dan keluarga hanya bergantung pada asuransi kesehatan istrinya yang bekerja sebagai staf pemasaran perusahaan kosmetikDiyakini, jumlah yang didapat tak akan mampu menutup biaya perawatan dan terapi Hernandez.
Kemalangan beruntun memang menjadi kisah hidup Hernandez beberapa tahun terakhirDia kehilangan banyak tabungan karena kesalahan investasi pada akhir 1990-anIbunya meninggal pada 2004 dan setahun kemudian rumahnya di Mission Vaejo hancur akibat bencana tanah longsorItu diperparah dengan kesulitan mencari pekerjaan baru''Dan, kini saya kena kankerSaya tak tahu, saya akan melakukan sebisanya untuk mengalahkan (kanker) ini,'' tandas Hernandez.
Hernandez juga pantas berharap banyak pada lembaga World Boxing Cares, sebuah lembaga amal yang berafiliasi dengan WBCBanyak petinju yang menyisihkan penghasilannya untuk banyak rumah sakit anakIronisnya, Hernandez adalah orang pertama yang mengunjungi rumah sakit dalam program mulia itu(ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertarungan de la Hoya v Paquiao Laris Manis
Redaktur : Tim Redaksi