Nestle Tambah Investasi USD 100 Juta

Jumat, 10 Desember 2010 – 12:48 WIB
JAKARTA - Nestle memastikan akan menambah investasinya senilai USD 100 juta atau setara Rp 900 miliar guna membangun pabrik baru di Jawa BaratPabrik itu rencananya akan memproduksi minuman coklat malt Milo dan bubur bayi Cerelac.

Sebelumnya, perusahaan juga telah menanamkan investasi senilai USD 100 juta untuk perluasan fasilitas produksi di pabrik Kejayaan, Pasuruan, Jawa Timur pada Maret tahun ini

BACA JUGA: Jawa Pos Tetap Nomor 1 di Indonesia

Pabrik tersebut merupakan masuk dalam sepuluh kapasitas terbesar di dunia
Sehingga total investasi Nestle menjadi USD 200 juta

BACA JUGA: Bank Permata Tuntaskan Akuisisi GE Finance

Dana tersebut berasal dari kas perseroan.

"Investasi ini merupakan komitmen jangka panjang guna memperkuat posisi Nestle di pasar Indonesia," jelas Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudry di Jakarta, Kamis (9/12).

Arshad membantah jika pabrik baru ini merupakan relokasi pabrik dari pabrik Nestle di regional
"Tidak ada relokasi, pabrik ini dibangun untuk mengantisipasi permintaan konsumen indonesia yang terus meningkat," ucapnya.

Permintaan konsumen Indonesia terhadap produk Milo tumbuh 20 persen setiap tahunnya

BACA JUGA: Manulife Gandeng Precision untuk Direct Marketing

Sementara total penjualan Nestle Indonesia sebesar USD 900 jutaBahan baku untuk Milo seluruhnya berasal dari produksi dalam negeriKebutuhan cocoa powder diperkirakan mencapai 10 ribu ton.

Arshad menjelaskan, pembangunan pabrik akan dilakukan dua tahapTahap pertama pembangunan fasilitas produksi Milo dan Cerelac yang ditargetkan selesai tahun 2012Tahap kedua ditargetkan akan selesai 2013-2015 yang merupakan perluasan fasilitas produksi untuk katagori produk lainnya.

"Investasi di Jawa Barat ini bila digabungkan dengan investasi kami di Jawa Timur, akan membuat Nestle memiliki kapasitas produksi di Indonesia guna memperkuat kepemimpinan Nestle di Indonesia," ujar Arshad.

Sementara itu Executive Vice President Nestle untuk wilayah Asia, Oceania, Afrika dan Timur Tengah, Frits van Dijk mengatakan optimismenya dengan pertumbuhan pasar di Indonesia yang ditopang oleh populasi penduduk yang besar dan stabilitas ekonomi yang kuat(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2011, Bima Finance Kejar Pembiayaan Rp 1 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler