jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan, tiga anggota TNI yang terluka dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, tidak bisa dievakuasi.
Menurut Neta dalam keterangan tertulisnya yang disiarkan sejumlah media massa pada Kamis (29/4), peristiwa tersebut terjadi karena KKB menembaki transportasi yang digunakan untuk mengevakuasi.
BACA JUGA: Neta Menduga KKB Punya Penembak Jitu, Kapan Densus 88 ke Papua?
Terkait informasi tersebut, Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Alqudussy meminta IPW tidak menyebarkan data-data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan terkait situasi di Papua.
"Saring sebelum menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan kegaduhan," kata Iqbal, Jumat (30/4).
BACA JUGA: Rumah Perwira Polri Diacak-acak Maling, Resmob Bergerak, Dor, Dor
Iqbal mengatakan kabar tersebut tidak benar. Satgas Nemangkawi sudah melakukan pengecekan pasukan Polri maupun TNI.
"Hasil pengecekan tidak ada anggota TNI yang terluka dalam penegakan hukum di Olienski kemarin," ujar Iqbal.
BACA JUGA: Heboh Babi Ngepet di Depok, Oalah, Ternyata...
Selain itu, kata Iqbal, pengecekan pasukan juga telah dilakukan saat apel gabungan TNI-Polri pada Rabu (28/7).
"Diharapkan IPW tidak memberikan data-data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, tidak menyebarkan hoaks," kata Iqbal.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dikonfirmasi terkait pernyataannya mengenai kondisi di Papua, belum merespons.
Anggota TNI-Polri melaksanakan Operasi Nemangkawi dalam rangka memelihara keamanan Papua dari gangguan KKB.
Dalam kurun waktu tiga pekan terakhir KKB makin intens melakukan aksi kekerasan di wilayah Kabupaten Puncak, Papua.
Anggota KKB menembak dua orang guru, yakni Oktovianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30).
Oktovianus ditembak Kamis (8/4), sedangkan Yonathan pada Jumat (9/4). KKB juga membakar rumah guru dan tiga sekolah.
Minggu (11/4) KKB membakar sebuah helikopter yang sedang dalam perbaikan di Bandar Udara Aminggaru, Ilaga.
Kemudian Rabu (14/4), KKB menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga. Sehari berikutnya Kamis (15/4) menembak seorang pelajar.
KKB terus melakukan aksi teror, hingga Minggu (25/4) Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha gugur dalam kontak tembak di Beoga.
Pengejaran terhadap KKB masih terus dilakukan, walaupun Selasa (27/4) seorang anggota Brimob Bhrada Komang gugur, serta dua lainnya mengalami luka tembak.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan, organisasi atau KKB yang melakukan kekerasan di Papua dikategorikan sebagai teroris. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti