Netanyahu Gagal Bentuk Pemerintahan, Israel Pemilu Ulang

Jumat, 31 Mei 2019 – 16:45 WIB
Bendera Israel. Foto: Times of Israel

jpnn.com, TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu gagal membentuk pemerintahan koalisi. Mau tak mau, pemilu ulang digelar pada 17 September. Itu adalah kali pertama pemerintahan tidak bisa terbentuk pascapemilu usai.

Dalam pemilu April lalu, Likud Party yang dipimpin Netanyahu memang memperoleh suara terbanyak, tapi belum menguasai Knesset, sebutan parlemen Israel.

BACA JUGA: Israel Tuding Hamas Membunuhi Penduduk Gaza

Dari 120 kursi, Likud Party menguasai 30 di antaranya. Mau tak mau, mereka berkoalisi dengan partai lain. Termasuk Yisrael Beiteinu Party yang dipimpin Avigdor Lieberman.

BACA JUGA: Gaza Membara, Netanyahu Kirim Seluruh Armada Israel ke Perbatasan Palestina

BACA JUGA: Gaza Membara, Netanyahu Kirim Seluruh Armada Israel ke Perbatasan Palestina

Meski hanya memiliki 5 kursi, Lieberman mempunyai banyak permintaan. Termasuk agar rancangan undang-undang (RUU) yang didukungnya disetujui tanpa perubahan apa pun. Yaitu, warga Yahudi ultraortodoks juga menjalankan wajib militer seperti warga lain.

Nah, partai-partai yang beraliran ultraortodoks itu tidak terima. Mereka juga merupakan koalisi Likud Party dan menguasai 16 kursi di parlemen. (sha/c5/sof)

BACA JUGA: Menelusuri Sejarah Eksistensi Yahudi di Nusantara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Petugas KPPS Meninggal Masih Saja Ada yang Tuntut Pemilu Ulang


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler