jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher khawatir kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bisa berpotensi gelombang PHK besar-besaran di sektor industri.
Mengingat kenaikan BBM akan mendongkrak beban operasional unit usaha di seluruh Indonesia.
Menurut politikus Partai PKS itu, BBM merupakan kebutuhan dasar dunia industri. Jika harganya naik maka beban operasional perusahaan juga naik.
BACA JUGA: Bagikan Hewan Kurban, Bu Netty: Iduladha Momentum Saling Berbagi
"Otomatis produk yang dihasilkan harganya bertambah mahal. Padahal daya beli masyarakat sedang melemah akibat imbas kenaikan BBM," kata Netty dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9).
Menurut Netty, dampak kenaikan BBM itu tidak hanya menyasar perusahaan besar, tetapi para pelaku UMKM.
BACA JUGA: Bu Netty Nilai Vaksin Booster Tidak Relevan jadi Syarat Mudik
Jika biaya operasional tinggi, sedangkan serapan pasar rendah, maka jalan pintasnya ialah PHK untuk mengurangi beban perusahaan.
"Mau menaikkan harga, nanti pembeli lari. Mau tetap di harga yang sama, tidak menutup pengeluaran. Bukan tidak mungkin jika nanti banyak UMKM yang gulung tikar," papar Netty.
Selain soal PHK, Netty juga menyoroti aspek kesejahteraan pekerja saat menghadapi kenaikan harga BBM.
BACA JUGA: Anggota DPR Netty Minta Segera Investigasi Kasus Vaksinasi Kosong Siswa SD
Menurutnya, ketika barang di pasaran naik, tetapi tidak diikuti dengan naiknya upah, maka yang terganggu adalah kesejahteraan keluarga di Indonesia.
"Biaya rumah tangga termasuk untuk belanja asupan keluarga mesti terganggu," imbuh Netty.
Netty meminta pemerintah memikirkan skema penanganan imbas kenaikan BBM dengan sungguh-sungguh, jangan hanya meminta rakyat bersabar dan tidak mengeluh. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Netty Minta Segera Investigasi Kasus Vaksin Kosong Siswa SD
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian