Nevi Zuairina Desak Kasus Pemalsuan Antigen Harus Dituntaskan

Jumat, 28 Mei 2021 – 23:28 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Hj. Nevi Zuairina. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Hj. Nevi Zuairina meminta untuk menindaklanjuti kasus pemalsuan antigen dapat dituntaskan secara cepat dan efektif.

Nevi mengatakan kasus di bandara Kualanamu menjadi pelajaran berharga bangsa ini akan keseriusan dalam penanggulangan covid-19 di tanah air.

BACA JUGA: Kimia Farma Siapkan 7,5 Juta Dosis Shinoparm untuk Vaksin Gotong Royong 

Menurut dia, kejadian penggunaan alat rapid test antigen bekas (daur ulang) pada Bandara Internasional Kualanamu mencoreng bangsa ini baik dari dalam maupun pandangan orang luar negeri.

“Saya berharap, pada tahap selanjutnya, penanganan covid-19 yang berhubungan dengan vaksin dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Program Vaksin Gotong Royong akan menjadi simbol keseriusan negara dalam upaya penanggulangan pandemi yang sudah berlangsung lebih satu tahun ini,” ujar Nevi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan BUMN Farmasi.

BACA JUGA: Dicegat Petugas, Pengendara Mobil Tolak Tes Usap Antigen, Simak Juga Omongan Bobby Nasution

Para direksi PT Biofarma (Persero), PT Kimia Farma, Tbk dan PT Indofarma, Tbk menghadiri rapat tersebut.

Politisi PKS ini menekankan Program Vaksin Mandiri atau kegiatan vaksin yang tidak tergabung dalam program pemerintah jangan sampai menjadi kegiatan Bisnis oleh pihak manapun.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Vaksin tidak Mengandung Magnet

Semangat melawan pandemi dengan mengedepankan vaksin nusantara atau vaksin merah putih dapat terus dijalankan dengan uji klinis terus-menerus.

Menurut Nevi, dengan menerapkan manajemen vaksinasi yang berujung pada "herd imunity" akan menjadi jalan yang baik pada penyelesaian pandemi ini.

Untuk itu, dia meminta agar kontrol dan monitor SDM di BUMN Farmasi menuju AKHLAK diperketat agar kejadiaan kuala namu tidak terulang.

Berkaitan dengan program Vaksinasi gotong royong, Nevi tetap meminta agar prioritas vaksin produksi dalam negeri seperti vaksin merah putih menjadi terdepan dalam mengiringi program vaksinasi di masa depan.

Menruut Nevi, pemerintah dan Holding BUMN farmasi sudah membangun sistem yang bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik.

“Saya minta tidak ada yang dirugikan siapa pun pihaknya. Keterbukaan baik pendataan, distribusi (supply chain), pelaksanaan serta edukasi vaksinasi yang benar bagi warga terkait Program Vaksinasi Gotong Royong merupakan langkah nyata nantinya bagi negara ini dalam mengurai satu persatu persoalan pandemi ini,” ujar Nevi.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler