jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan apa yang telah diperbuat Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk republik ini, sehingga menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sponsor pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Ngabalin melontarkan pertanyaan ini merespons tudingan peneliti ICW Kurnia Ramadhana yang menurutnya tidak patut dilontarkan, serta tidak memberikan pencerahan atau pembelajaran kepada publik.
BACA JUGA: Komisi III: ICW Memang Selalu Suuzan
"Kalau saya balik bertanya, memang ICW berbuat apa untuk bangsa ini? ICW itu hebat? ICW itu bersih? ICW itu malaikat jatuh dari langit, atau ICW itu satu organisasi apa? ICW sudah berbuat apa untuk republik ini dalam rangka penegakan pemberantasan korupsi?" ucap Ngabalin, Senin (30/12).
Oleh karena itu, pria kelahiran Fakfak Papua Barat ini menyarakan agar Kurnia jangan sok hebat dengan menuding pemerintahan Jokowi menjadi sponsor pelemahan KPK lewat revisi UU Nomor 30 tahun 2002 yang kini menjadi UU Nomor 19 Tahun 2019.
BACA JUGA: Pesan Ngabalin Buat FPI: Terserah Mau Hidup Baik atau Tidak
"Tidak ada di dunia ini pemerintah itu ingin menghancurkan satu agenda-agenda besar seperti pemberantasan korupsi," tukasnya.
Politikus Golkar ini juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sendiri menilai korupsi sebagai perusak peradaban bangsa dan termasuk ke dalam extra ordinary crime.
BACA JUGA: Jawab Permintaan ICW, Jokowi: Tam Tim Tam Tim, Hahaha
"Kata presiden, korupsi itu adalah musuh negara. Karena itu diperkuat KPK-nya. Jadi kalau hanya mengamati saja, jangan sok pintar, jangan sok hebat ICW itu. Jangan sok hebat kemudian kebablasan," tutur Ngabalin. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam