Ngabalin Tantang Yorrys Berani Ladeny Tommy

Minggu, 05 April 2015 – 18:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar pendukung kubu Aburizal Bakrie, Ali Mochtar Ngabalin meminta Yorrys Raweyai bersikap jantan untuk menanggapi pernyataan Tommy Soeharto yang berisi peringatan agar tidak ada yang berlagak jagoan dalam menyikapi kisruh internal di partai berlambang beringin itu. Menurut Ngabalin, tindakan Yorrys menduduki ruang Fraksi Partai Golkar di DPR beberapa waktu lalu justru menunjukkan premanisme dalam politik.

"Kalau merasa paling jago, saya harap Yorrys menjawab tantangan Mas Tommy. Kalau tidak berani, yah tidak usah terus berupaya seperti preman yang merusak dan mengganggu Partai Golkar demi kepentingan pribadi atau pihak yang diwakilinya. Ingat, di atas langit ada langit, jangan sok merasa semua orang takut kepadanya," kata Ngabalin, Minggu (5/4).

BACA JUGA: Mayoritas Situs yang Diblokir Bukan Produk Pers

Karena itu, Ngabalin mengingatkan Yorrys tidak usah mencari-cari alasan dengan mengaku belum membaca pernyataan Tommy yang berisi teguran. Jika Yorrys memang bernyali, lanjut Ngabalin, maka sebaiknya segera merespon teguran Tommy.

"Kalau memang bernyali, respon dong tantangan Mas Tommy. Jangan kemarin berlagak preman, tapi hari gini belum baca pernyataan Mas Tommy. Kalau tidak berani yah minta maaf, gentle kalau sudah berbuat salah dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Puji Kritikan Publik soal Perpres Uang Muka Mobil Pejabat

Apakah Ali mendukung reaksi Tommy atas prilaku Yorrys? Mantan anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang itu mengatakan bahwa seluruh kader Partai Golkar termasuk Tommy memahami bahwa Indonesia adalah negara hukum. Karenanya, tandas Ngabalin, tidak satu pun kader Golkar yang akan mendukung cara preman ala Yorrys.

“Wajar kalau Mas Tommy marah dengan orang-orang panik, karena tidak punya jabatan di dewan dan DPP. Siapapun pasti tidak suka dengan kekerasan, premanisme, intimidasi, pemaksaan kehendak dalam memenuhi ambisi politik dengan penuh nafsu dan ambisi dengan menabrak norma-norma demokrasi dan hukum di tanah air," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Daeng Koro Tewas, Polri Kini Fokus Buru Santoso

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPT Malah Salahkan Kemenkominfo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler