Ngabuburit Berujung Duka, Kakak-Adik Tewas Tenggelam di Sungai Setren

Kamis, 22 Juni 2017 – 21:36 WIB
Warga mengevakuasi jasad korban setelah berhasil ditemukan sekitar 20.00 WIB. Foto: radarmadiun/jpg

jpnn.com, SARADAN - Dua kakak-adik mengalami nasib tragis saat ngabuburit sembari menunggu buka puasa di Sungai Setren, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Saradan, Jawa Timur, Rabu petang (21/6).

Nyawa Puguh Wijanarko, 30, dan Tri Wibowo, 25, warga Desa Klangon, Kecamatan Saradan melayang akibat tenggelam saat mancing ikan di aliran sungai Waduk Widas.

BACA JUGA: OMG, Nyawa Istri Hanya Dihargai Dua Unit Ponsel

Warga setempat, Suwandi, 34, mengaku sempat bertemu kakak adik itu di ladang pagi harinya.

Namun, saat memasuki waktu salat tarawih, para jamaah di masjid desa setempat ramai memperbincangkan keduanya yang tak kunjung pulang dari aktivitas memancing.

BACA JUGA: Brakk, Maria Terseret Kereta Api Sejauh 2 Kilometer, Badannya Terpisah

Hingga salat tarawih selesai, keduanya masih tidak menampakkan batang hidungnya.

‘’Tiba-tiba dengar kabar ada yang tenggelam di Sungai Setren. Saya kaget dan lari ke sini,’’ jelasnya kepada Radar Madiun (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Berita Duka: Hendak Melompat, Anak Koin Terpeleset, Jatuh Terbentur Besi

Suwandi pun kaget bukan kepalang begitu mendapati sepasang kakak adik itulah yang menjadi korbannya. Saat ditemukan di sungai yang lokasinya jauh dari permukiman itu, keduanya sudah tidak bernyawa. Bahkan, tali pancing masih terlihat melilit di tangan Puguh.

‘’Sungainya memang dalam. Meski kemarau, airnya tetap tinggi,’’ terangnya.

Kepala Desa Klangon, Didik Kuwandi mengatakan, keduanya sempat berpamitan kepada orangtuanya untuk pergi memancing sekitar pukul 16.00 IWB. Lantaran sudah terlalu sore, orangtuanya pun melarang. Namun, larangan itu tak digubris kedua kakak beradik yang terpaut usia lima tahun tersebut.

‘’Nggak tahunya mereka tetap berangkat. Mengisi waktu sembari menunggu waktu buka puasa,’’ jelasnya.

Didik menegaskan, keduanya yang diketahui tak bisa berenang itu baru pertama kalinya memancing. Diduga, kedua korban tenggelam sekitar pukul 17.00 WIB.

Puguh yang bermaksud untuk mengambil ikan yang menyangkut di mata kailnya itu tiba-tiba tenggelam. Kemudian adiknya Tri bermaksud untuk menolong sang kakak.

‘’Karena keduanya tidak bisa berenang ya akhirnya ikut tenggelam,’’ ungkapnya.

Jasad kedua korban terbawa arus hingga enam kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). Keduanya ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman tiga meter. Kondisi keduanya juga terbilang mengenaskan lantaran dasar sungai berkubang lumpur.

Sebelum ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB, orangtua dan warga berusaha mencari hingga dua jam lamanya. Setelah ditemukan, jasad kakak beradik itu lantas dibawa ke RSUD Caruban untuk menjalani visum. ‘’Sudah menyisir cukup jauh dari lokasi memancing,’’ jelasnya. (bel/fin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Anaya Tewas Mengenaskan Setelah Diserang Babi Peliharaannya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tenggelam   Ngabuburit   Tewas  

Terpopuler