Ngeri! Ayah dan Anak Bacok Mandor dengan Sadis

Selasa, 02 Agustus 2016 – 22:15 WIB
Dua pelaku pembacokan menyerahkan diri ke Polsek Lebong. Foto: Bengkulu Ekspress/jpg

jpnn.com - BENGKULU - Sebuah pembunuhan sadis terjadi di Lebong Sakti, Bengkulu, Senin (1/8) siang. Suari Widodo alias Ukal (52) warga Desa Ujung Tanjung III Kecamatan Lebong Sakti tewas dibunuh RA, 40, dan anaknya, FA, 18.

Kedua pelaku yang masih tetangga korban nekat menghabisi korban karena tersinggung ucapan korban saat RA menagih upah atas material pasir yang telah ia kumpulkan untuk proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di desa tersebut. 

BACA JUGA: Beuh, Hasil Jambret Buat Pesta Miras Bersama PSK

Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Mapolsek Lebong Tengah setelah menyerahkan diri.

Menurut keterangan RA kejadian tersebut berawal saat ia mengetahui korban sudah membayarkan upah rekan-rekannya sesama pengumpul material dalam proyek pembangunan Desa. Mengetahui hal tersebut, ia pun menemui korban dan meminta agar upahnya dibayarkan seperti rekan-rekannya yang lain.

BACA JUGA: Kejati: Kasus Mutilasi Anggota Dewan Jangan Sampai seperti Jessica

Namun saat ditagih korban tidak mau memberikan upah tersebut dan selanjutnya malah meminta agar korban memindahkan material pasir yang sudah ia kumpulkan bersama anaknya FA ke lokasi lain. Padahal, lokasi tempat ia mengumpulkan material itu sesuai dengan perintah korban sebelumnya.

“Tadi saya cuma mau meminta uang pasir yang sudah saya kumpulkan. Pasir yang sudah terkumpul ada sekitar 8 kubik. Satu kubiknya Rp 100, jadi semuanya Rp 800. Saya mengumpulkan pasir itu berdua dengan anak saya untuk beli beras,” kata RA seperti di beritakan Bengkulu Ekspress (Jawa Pos Group), hari ini (2/8).

BACA JUGA: Siswa SMP yang Begal Anggota TNI Berperan sebagai...

Kemudian, cekcok mulut pun terjadi setelah korban meminta material pasir itu dipindah. Hingga akhirnya korban menantang pelaku dengan ucapan ‘kalau melawan kejar aku’. Tantangan tersebut ternyata didengar FA yang saat itu tengah mengambil material pasir ditepi sungai ketahun.

Tanpa basa-basi, FA yang merasa tersinggung langsung berlari ke arah korban dengan menggunakan parang yang sudah ia bawa dipinggang. 

Crash! korban pun tersungkur. Bukannya melerai, RA yang melihat hal tersebut justru malah ikut membacok korban dengan parang yang juga ia bawa dipinggang. 

Keduanya secara membabi buta terus mengayunkan parang ke arah korban. Setelah memastikan korban tewas keduanya langsung menyerahkan diri ke Polsek Lebong Tengah.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka tusuk maupun luka menganga yang cukup parah disekujur tubuhnya. Bahkan empat jari tangan kiri korban nyaris putus dan usus terburai. 

“Waktu anak saya membacok dia (korban,red) saya takut dia membalas karena badannya lebih besar. Karena itu saya juga ikut membacoknya,” kata RA.

Kapolsek Lebong Selatan Iptu Teguh Ari Aji SIK mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Untuk sementara kejadian tersebut terjadi setelah pelaku menanggih upah kepada korban hingga akhirnya terjadi cekcok mulut dan pembacokan terhadap korban.

“Korban tewas di TKP dan selanjutnya dibawa ke RSUD Lebong untuk menjalani proses visum at revertum. Kedua pelaku beserta barang bukti berupa dua buah parang yang digunakan saat ini sudah kita amankan,” ucap Kapolsek.

Selain itu, warga sekitar yang ditanyai mengaku tidak tahu secara persis awal mula perkelahian pelaku dan korban. “Saya kurang tau pak, saya tadi lagi di rumah, mendengar orang teriak-teriak saya keluar dan melihat korban sudah dalam kondisi berdarah dan tergeletak dekat pelaku,” ucap warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.(777/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biadab, Sungguh Biadab, Siswi SMK Digilir Lalu Anunya Ditusuk…


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler