jpnn.com, GARUT - Puluhan rumah warga di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam bencana tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengimbau para penghuni segera mengungsi.
BACA JUGA: Terdengar Suara Aneh dari Kamar Mandi Blok A Lapas Kediri, Ya Ampun...
"Total terdampak dan terancam 24 kepala keluarga 76 jiwa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan, Minggu (14/2).
Ia menuturkan, seluruh kepala keluarga itu menempati 21 rumah yang saat ini sebanyak dua rumah berjumlah tujuh jiwa sudah terdampak longsor dan 19 rumah dengan jumlah penghuni 53 jiwa terancam longsor.
BACA JUGA: Garut-Sumedang Banjir, 61 Gardu Listrik Belum Dioperasikan
Rumah penduduk itu, kata dia, berada di dua kampung yakni Kampung Babakan Kawung dan Kampung Cipageur yang daerahnya berada di atas longsoran tanah tebing setinggi 50 meter dan panjang longsoran sekitar 500 meter.
"Kejadian tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu itu terjadi tanggal 12 Februari 2021 pukul 20.00 WIB, penyebabnya karena hujan deras," katanya.
BACA JUGA: Pendukung Jokowi Mengaku Heran Din Syamsuddin Disebut Radikal
Tubagus menyampaikan warga yang rumahnya terancam bahaya longsor itu sementara mengungsi di Madrasah Nurul Iman dan rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana.
Selain itu, lanjut dia, tim dari BPBD Garut bersama masyarakat rutin melakukan patroli siang dan malam untuk memantau terus pergerakan tanah di daerah itu.
"Antisipasi dari warga membentuk ronda malam khusus pemantauan aktivitas pergerakan tanah," katanya.
Seorang warga yang mengungsi Herlina (42) mengatakan sebelum terjadi longsor sempat merasakan getaran, kemudian warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Herlina bersama anggota keluarga lainnya berhasil menyelamatkan diri dan bertahan di pengungsian, sedangkan barang berharganya masih di simpan di rumahnya.
"Barang punya saya belum dievakuasi, saya menyelamatkan diri sama keluarga saya saja, karena barang mau dibawa ke mana, di sini juga sudah penuh," kata Herlina. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti