Ngeri! Ibu Pedagang Kaki Lima Acungkan Golok ke Satpol PP

Selasa, 21 Juni 2016 – 13:26 WIB
LAWAN PENERTIBAN: Pedagang Kaki Lima yang berjualan di badan jalan Kedondong Pasar Panorama melakukan perlawanan saat ditertibkan oleh Petugas penertiban gabungan dari Satpol PP dan Polisi,Senin (20/6). FOTO: RIO SUSANTO/BENGKULU EKSPRESS/jpg

jpnn.com - BENGKULU – Penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Kedondong Pasar Panorama, Bengkulu, Senin (20/6), berakhir ricuh. 

Ratusan tim gabungan terdiri dari Satpol PP, Kepolisian, Disperindag, Dishubkominfo, Distamber, dan PBK Kota tersebut, mendapat perlawanan keras dari pedagang. 

BACA JUGA: Kok Ahok Lebih Pilih Dukung Dedi Ketimbang Ridwan Kamil?

Bahkan, caci maki dari pedagang tak segan dilontarkan untuk Wali Kota Bengkulu H Helmi Hasan. Para pedagang ini mengaku kecewa dengan perlakukan pemerintah yang seolah tidak kasihan dengan kelangsungan hidup para pedagang yang hanya untuk menghidupi keluarganya dari berjualan. 

Terlebih lagi pembongkaran ini dilakukan di bulan puasa. “Seperti ini perlakuan pemerintah kepada rakyat! Tanpa rakyat negara tidak jadi, kalau terus-terusan seperti ini, pemerintah bisa perang dengan rakyat, ingat itu!” protes salah satu pedagang di tengah pembongkaran.

BACA JUGA: Dibeking Ahok, Jalan Dedi Menuju Jabar 1 Makin Mulus

“Kami ini bukan maling, kenapa diperlakukan seperti ini, masa tidak kasian dengan kami, cuma mau cari makan bukan yang lain-lain,” teriak pedagang lainnya.

Pantuan BE (Jawa Pos Group), sebelumnya tim gabungan ini telah melakukan upaya persuasif dengan memberikan imbauan dan teguran secara manusiawi terhadap sejumlah pedagang yang melanggar berjualan di badan jalan. 

BACA JUGA: Polda Usulkan Jam Malam buat Remaja

Bahkan, menggunakan peralatan pendukung seperti toa (megaphone) dan mobil patroli LLAJ yang diiringi dengan mobil patroli polisi telah 4 kali mengelilingi Pasar Panorama mengimbau dan memberikan peringatan kepada pedadang untuk segera menempati lapak berjualan didalam pasar PPN. 

Namun, upaya tersebut justru mendapat sorakan dari para PKL dan memilih untuk tidak mengindahkan sedikitpun imbauan tersebut.

Selang beberapa menit kemudian, pihak Satpol PP dan kepolisian pun mengepung dari 2 sisi Pasar Panorama dan langsung melakukan pembongkaran, dengan mengangkut semua barang dagangan berupa meja, kotak kayu, payung-payung terpal, gerobak dan sebagainya. 

Melihat kondisi terancam, para pedagang ini justru melakukan perlawanan dengan tarik-menarik barang yang akan disita oleh Satpol PP sehingga pembongkaran yang dilakukan sejak pukul 10.00 WIB ini berlangsung ricuh.

Bahkan, salah satu ibu-ibu pedagang, mencoba untuk melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam seperti parang untuk memotong daging untuk mengancam personel Satpol PP, namun pelaku langsung diamankan pihak kepolisian.

Sementara itu, Ketua Koordinator Tim Penertiban Gabungan, Ali Armada menjelaskan, penertiban ini hanya diberlakukan kepada para pedagang yang melanggar Undang-undang Lalu Lintas, kemudian melanggar Perda 03 tahun 2008 tentang ketertiban umum karena berjualan di badan jalan. 

Menurutnya, hal ini salah satu upaya untuk memindahkan pedagang ke dalam pasar ketika himbauan dan teguran tak lagi diindahkan.

“Sudah 2 bulan ini disosialisasikan untuk segera berjualan ditempat yang disediakan, bahkan kami sudah mengasih lembaran bahwa akan dibuatkan SKM kepada yang bersangkutan pada tempat yang disediakan,” tegas Ali yang juga mantan KasatPol PP Kota ini.(805/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KESAL! Permaisuri: Hakim Telah Melukai Hati Almarhum...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler