NGERI: JK - Sudirman Said Didesak Mundur!

Rabu, 30 Desember 2015 – 15:59 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri ESDM Sudirman Said dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin mundur dari jabatannya terkait masalah Freeport Indonesia. Masyarakat Indonesia saat ini menunggu langkah mereka mengikuti jejak Setya Novanto mundur dari Ketua DPR dan James Moffet atau Jim Bob melepas jabatannya sebagai CEO Freeport Mc Moran, di Amerika Serikat.

“Para pihak yang diduga terlibat dalam kisruh perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia seperti Ketua DPR Setya Novanto dan Bos Besar Freeport McMoran, James Moffet telah mundur. Langkah ini hendaknya diikuti oleh Wapres, Menteri ESDM dan Maroef Sjamsuddin, karena mereka semua juga disebut dalam kisruh ini,” kata Budyatna, Rabu (30/12).

BACA JUGA: Pengamat: KIH Pakai Jurus Mabuk Rebut Kursi Pimpinan DPR

Jika Novanto mundur karena diduga meminta jatah saham dan Jim Bob mundur karena hancurnya harga saham Freeport lantaran tak kunjung memperoleh perpanjangan kontrak, maka Wapres Jusuf Kalla harus mundur karena ipar dan keponakannya bertemu dengan James Moffet yang juga diduga kuat terkait perpanjangan kontrak.

BACA JUGA: Gawat!! Tren Korupsi Semakin Kompleks

Sudirman Said. Foto: dok/JPNN.com

“James Moffet itu salah satu pendiri Freeport dan pengusaha besar kelas dunia. Apa urusan bisnisnya di Indonesia dengan ipar JK? Kenapa pertemuan mereka kok bertepatan dengan isu perpanjangan kontrak Freeport. Saya yakin, Jim Bob tidak mau menemui pengusaha Indonesia seperti Aksa Mahmud, kalau bukan dia iparnya JK yang kini seorang wapres yang bisa ikut menentukan perpanjangan kontrak tersebut,” tegasnya.

BACA JUGA: Akhiri Pengabdian 10 Tahun di KPK, Ini yang Akan Dilakukan Johan Budi

Sudirman Said, kata dia, juga harus mundur karena sudah menjanjikan perpanjangan kontrak dan membuat surat resmi ke Freeport bahwa dia akan melakukan berbagai langkah termasuk mengubah peraturan yang menghambat perpanjangan kontrak.

“Maroef juga demikian, kalau bos besarnya sudah mundur, masak dia tidak mundur?," tanya Budyatna.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2015, Korban Geng Motor Tidak Hanya Sipil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler