jpnn.com - SURABAYA merupakan kota terakhir dari pelarian Kusmayadi alias Agus pelaku mutilasi Nur Astiyah alias Nuri, pacarnya sendiri yang sedang hamil 6 bulan. Pemilik Rumah Makan (RM) Padang Gumarang, Cikupa, itu menangis tersedu-sedu saat diamankan petugas Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di RM Salero Bundo, Jalan Raya Mastrip, Karang Pilang, Surabaya, Kamis (21/4).
Agus melarikan diri selama 7 hari setelah membunuh dan memutilasi pacarnya, Nur Astiyah alias Nuri.
BACA JUGA: PNS Embat Motor Kawannya, Butuh Uang untuk...
Krishna bahkan harus menjemput langsung tersangka mutilasi yang menghebohkan tersebut ke Surabaya. Setelah menahan tersangka, polisi masih belum memastikan apakah kasus itu akan ditangani Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Kabupaten, atau Polsek Cikupa.
’’Yang pasti, kami bekerja sama dan berhasil meringkus tersangka,’’ katanya.
BACA JUGA: Telungkup Tanpa Busana, Syahrul Sudah Tak Bernyawa
Ketika diamankan, Agus sedang menginap di RM Salero Bundo milik temannya. Agus pernah bekerja di rumah makan itu selama dua tahun sebelum mendirikan rumah makan sendiri.
Bahkan, kata Krishna, rekan tersangka yang memberikan tempat tinggal itu tidak mengetahui bahwa Agus telah melakukan pembunuhan. ’’Temannya juga tidak tahu kalau dia ditangkap,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Fotonya sih Keren, tapi Pak Jaksa Itu Ternyata Panuan
Sementara itu, Yuni Andriani, salah seorang pramusaji RM Salero Bundo, menuturkan bahwa Agus datang sekitar pukul 10.00.
Saat itu dia bersama dua pramusaji lain, Ali dan Masmur, bersih-bersih dapur dan mempersiapkan piring hidangan. ”Orangnya (Agus, Red) jalan kaki, lalu masuk restoran dan duduk di pojok sebelah kanan belakang,” kata Yuni.
Yuni mengaku sempat menghampiri Agus dan memberitahukan bahwa masakan belum matang. Saat itu, Agus berkata bahwa dia datang tidak untuk makan, melainkan hanya minum. Yuni pun memberikan air putih. Dia kemudian kembali ke dapur.
Setelah itu, sebuah mobil Toyota Fortuner hitam parkir di depan restoran. Mobil itu berisi empat pria. Salah seorang di antaranya berambut gondrong pirang. Seorang lainnya yang bertubuh agak gendut langsung menuju ke arah Agus.
Kedatangan mereka membuat Agus menangis tersedu-sedu. ”Yang gendut bilang, ini adik saya sambil memeluk pria yang terus menangis itu,” ucap Yuni lagi. Mendengar itu, Yuni kembali ke dapur.
Namun, setelah Agus dimasukkan ke dalam mobil, Yuni baru menyadari bahwa keempat pria itu adalah polisi berpakaian preman.
Seorang polisi yang berambut pirang lalu memberi tahu bahwa tamu yang baru saja duduk itu adalah terduga pelaku mutilasi. ”Tahu dia pelaku mutilasi, saya dan teman-teman langsung dredek (gemetar, Red),” jelasnya. (nug/all/edi/co3/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemutilasi Pacar yang Sedang Hamil itu Gangguan Jiwa?
Redaktur : Tim Redaksi