jpnn.com, MANOKWARI - Kasus pembunuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Korban yang diketahui bernama Dolfinus Manggara (45) dibunuh, tubuhnya dimutilasi, dipotong beberapa bagian. Kedua kaki dan tangan dipotong terpisah dari badan.
Saat ditemukan di ruas jalan dekat kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Barat di kompleks perkantoran Arfai, Rabu (23/8) dini hari sekitar pukul 00.30 WIT, korban dalam posisi terlentang. Kaki dan tangan yang terpisah dari tubuh, diletakan di sebelah kiri.
BACA JUGA: Gowes Pesona Nusantara Manokwari Berlangsung Meriah
Kasat Reskrim Polres Manokwari AKP Aries Diego Kakori menjelaskan, penemuan mayat ini berawal dari laporan seorang warga bahwa ditemukan mayat dengan kondisi bagian tubuhnya terpisah. “Korban dibunuh dengan cara mutilasi. Kenapa demikian? Karena ada beberapa bagian tubuh yang terpisah. Kedua tangan dan kaki dipotong, terpisah,” kata Kakori. seperti dilansir dari Radar Sorong, Kamis (24/8).
Kuat dugaan korban dihabisi di tempat lain dan pelaku berencana membuang mayat korban di sekitar kantor Dinas PU. Namun dalam perjalanan dengan sepeda motor, mayat yang dimasukkan dalam karung, terjatuh. Kondisi korban yang tanpa pakaian sangat mengenaskan. Terdapat luka sabetan benda tajam di dagu. Polisi juga menemukan parang, kaus warna putih, karung dan kantong plastik hitam.
BACA JUGA: Detik-detik Sriwijaya Air Tergelincir yang Mengeluarkan Asap
Setelah olah TKP, polisi kemudian membawa korban ke kamar mayat RSUD sekitar pukul 02.30 WIT. Saat sudah berada di kendaraan, dari kegelapan terdengar suara seorang warga berteriak dan kemudian dibalas. Mendengar teriakan, Tim Polres Manokwari curiga, selanjutnya menyisir lokasi.
Dua warga yang berteriak di lokasi temuan mayat, diamankan ke Mapolres untuk menjalani pemeriksaan. Dan ternyata, dua warga yang identitasnya belum diungkap polisi ini, diduga kuat terkait dengan pembunuhan korban, dan kini ditahan untuk kepentingan penyelidikan.
BACA JUGA: Yosemina Tewas, Warga Palang Jalan, Kantor Damri dan Bus Diserang
Kedua warga yang ditahan ini mengenal dekat korban. Kasat Reskrim membeberkan, sebelum terjadi pembunuhan, pelaku dan korban bersama-sama. Tak berhenti pada dua orang ini, polisi masih mencari pihak lain yang diduga ikut terlibat.
“Kami bawa dua orang itu ke TKP, bahkan kami temukan beberapa TKP mulai dari TKP persiapan mereka, sampai ke tempat pembuangan mayat mutilasi. Sehingga kami simpulkan yang bersangkutan memiliki keterkaitan sangat kuat terhadap peristiwa. Kami sedang kembangkan, termasuk orang-orang yang disebutkan keduanya,” beber Kasat Reskrim tanpa menyebutkan identitas dua warga diduga pelaku.
Kasat Reskrim mengatakan, dari keterangan kedua orang yang diduga pelaku, korban dipukul hingga pingsan sekitar pukul 10.00 WIT. Keduanya kemudian menyembuyikan korban di hutan, selanjutnya korban dimutilasi kedua kaki dan tangannya. “Mereka mau buang di sekitar kantor Dinas PU tetapi jatuh di jalan,” ujarnya.
Kedua terduga pelaku dalam kondisi mabuk minuman keras. Dalam kondisi sepi, korban hendak dibuang tetapi diketahui masyarakat. Hingga siang kemarin, mayat korban masih di RSUD Manokwari. Tenaga medis menjahit dua kaki dan tangan untuk disatukan kembali dengan tubuh korban. Keluarga dan kerabat mengutuk keras pembunuhan sadis ini.
Mathias, adik korban menyatakan, sebelum kejadian ini, Dolfinus menemui keluarganya di Sanggeng. Selama ini korban yang bekerja di perusahaan pengaspalan jalan, menetap di Warmare bersama istri dan anaknya.
Korban dan terduga pelaku merupakan kerabat dekat. Bahkan menurut Mathis, rumah mereka di Warmare berdekatan. “Masih baku ipar. Keluarga tahu kejadian ini setelah melihat foto,” kata Mathias yang ditemui di RSUD Manokwari. (lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya Air Tergelincir di Manokwari, Butuh 10 Jam Dievakuasi
Redaktur & Reporter : Adek