jpnn.com - JAKARTA - Aksi sweeping kembali dilakukan Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta, Senin (28/12). Namun kali ini yang jadi sasaran bukan lah tempat hiburan malam atau toko minuman keras, melainkan busat kebudayaan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat.
Sekitar seratusan anggota organisasi Islam itu berkerumun di depan gerbang masuk TIM sejak sore tadi. Semua mobil yang hendak masuk ke dalam disetop dan diminta membuka kaca oleh massa yang kompak mengenakan pakaian wara putih tersebut.
BACA JUGA: Sekda DKI Masuk Bursa Bakal Cagub Gerindra, Begini Reaksi Ahok
Ternyata aksi ini dilakukan untuk mencari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang dijadwalkan menghadiri sebuah acara di dalam komplek TIM. Mereka menolak keras kehadiran tokoh masyarakat Sunda itu di Jakarta
"Ini masyarakat muslim dari seluruh Jakarta. Cikini, Kalipasir, Kwitang dan sekitarnya menolak si raja syirik Dedi Mulyadi menginjak tanah Jakarta," kata Ketua FPI DKI Jakarta Abdul Majid kepada wartawan di halaman TIM, Jakarta Pusat, Senin (27/12).
BACA JUGA: Tim Gegana Sibuk Periksa Tas Dikira Bom, Ternyata Isinya...Hi hi
Selain sweeping, usai Maghrib massa juga sempat menggelar tahlilan lengkap dengan satu buah keranda mayat di halaman TIM. Kegiatan itu dalam rangka wafatnya Wakil Sekretatis Umum DPP FPI Habib Selon Alattas yang baru berpulang dini hari tadi.
Hingga pukul 20.00 WIB massa masih bertahan di halaman TIM menunggu Dedi yang tak kunjung datang. Aksi ini cukup membuat lalu lintas di sekitar lokasi cukup tersendat. Sementara ratusan aparat kepolisian sudah siaga sejak sore tadi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA: Ahok Ditantang Bongkar Penyimpangan Para Mantan Pejabat Ini
Dedi sendiri dijadwalkan hadir dalam acara Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia (FTI) X di Graha Bakti Budaya untuk menerima penghargaan. Namun hingga berita ini diturunkan dia belum juga tiba di lokasi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati!!! Di Kebun Binatang Ragunan Ada...
Redaktur : Tim Redaksi