Ngopi di Warung, Terduga Teroris Dibekuk Densus 88

Kamis, 22 Desember 2016 – 06:56 WIB
Hamzah alias JT. Foto: Istimewa

jpnn.com - LIMAPULUH KOTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 anti terror menangkap  bernama Hamzah Alias JT,  warga RT 4 RW II, Kelurahan Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Koto nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat, Sumbar, Rabu (21/12).

Warga sekitar kaget karena tidak menduga terjadi penangkapan yang dilakukan dengan cepat Densus 88 anti-teror diback up Satbrimobda Polda Sumbar, Polres Payakumbuh dan Polres Limapuluh Kota.

BACA JUGA: Majelis Permusyarawatan Ulama Larang Umat Islam Rayakan Tahun Baru

Sebab sebelumnya tidak ada tanda-tanda aktivitas mencurigakan di kawasan tempat warga yang diduga jaringan  terorisme tersebut tinggal.

“Benar tim gabungan Densus 88 Anti Teror,  Polda Sumbar, Polres Payakumbuh dan Limapuluh Kota menangkap salah seorang terduga terorisme jaringan solo Hamzah alias JT. Teman-teman jaringan ini sudah ditangkap lebih  awal pada November 2015 lalu. Saat ini terduga dibawa langsung tim ke Padang dan akan dibawa ke Jakarta,” kata Kapolres Payakumbuh, AKBP Kuswoto bersama Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo Oktoberianto.

BACA JUGA: Klir, Bu Guru Tak Mungkin Meremas Payudara Siswi

Petugas dari kepolisian mengambil terduga teroris di salah satu warung kopi tepat di depan eks kantor Kelurahan Balai nan Duo. Pemilik warung kopi, Rumiati,59, dan suaminya, Usman, 62, kaget dengan aksi cepat yang dilakukan pihak kepolisian.

“Hamzah ditangkap saat berada di warung jalan  Balik Papan depan eks kantor Kelurahan Balai nan Duo Koto Nan Ompek, Payakumbuh,” tambah AKBP Kuswoto dan AKBP Bagus Suropratomo Oktoberianto.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmikan PLBN Entikong Kalbar

Terduga digiring oleh sekitar 4 orang yang diduga anggota kepolisian berpakaian sipil. Saat itu terduga teroris Hamzah alias JT mengenakan kaos berwarna ungu dan bercelana bahan dasar cotton warna kekuningan.

Usai menangkap tersangka, tim gabungan langsung menggeladah sebuah bengkel yang tepat berada di jalan Soekarno Hatta, tempat terduga bekerja. Kemudian penggeldahan dilanjutkan di sebuah rumah kontrakan yang berjarak kurang 1 kilometer dari bengkel tempatnya bekerja.

"JT langsung dinaikkan ke dalam mobil jenis Kijang Krista, kalau tidak salah,"ungkap salah seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Rabu(21/12) siang.

Dari penggeledahan yang dilakukan tim gabungan Densus 88 di bengkel Virgo pinggir jalan Soekarno Hatta dan sebuah rumah tepat dibelakang MTSN Koto Nan Ompek, diamankan sejumlah barang yang sepertinya akan dijadikan alat bukti keterlibatan terduga terorisme.

"Barang Bukti BB) yang  diamankan, beberapa buku, kamera, ransel, global positioning system (GPS), Handphone (HP) dan buku rekening. Sudah ya, kewenangan saya itu saja,  untuk lebih lanjut tentunya Densus 88. Terakhir, terduga dibawa Densus ke Padang untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta,"pungkas kapolres didapingi Kasat Reskrim, Iptu Wawan Darmawan dan Kapolsek Kota Payakumbuh, Kompol Russirwan.

Sayangnya pihak Polres Payakumbuh belum  memberikan keterangan secara rinci target dan sasaran yang tengah direncanakan terduga terorisme. Serta peran yang dimainkan oleh jaringan terduga terorisme yang ditangkap di Payakumbuh.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar, AKBP Erdi Adrimurlan Chaniago yang mendampingi tim gabungan Densus 88 ke Payakumbuh, ketika diwawancara Padang Ekspres usai melakukan koordinasi di ruang kerja Kapolres Payakumbuh juga belum memberikan keterangan lengkap dugaan keterlibatan warga lainnya di Payakumbuh maupun Sumbar secara umum.

"Kita hanya mendampingi tim gabungan saja, kewenangan itu berada di Densus 88, nantilah semua informasinya. Saat ini kan masih dalam pengembangan,"sebut Ditreskrimum singkat saat ditanya apakah masih ada terduga lainya di payakumbuh dan Sumatera Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun  Padang Ekspres,  keterlibatan terduga dengan kelompok Abi Zaid dan berperan sebagai sumber dana pembuatan bahan peledak serta menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam perakitan.

Informasi ini beredar di sejumlah group sosial media Whatshapp yang berhasil dihimpun  Padang Ekspres. Warga terduga terorisme yang diketahui lahir di Payakumbuh, 28 Februari 1977 ini, ditangkap tim gabungan Densus 88 tanpa perlawanan dan berjalan lancar dan berjalan cepat. Bengkel yang awalnya di pasang garis polisi, segera dibuka usai di lakukan  penggeledahan.

Warga tidak menyangka JT akan  ditangkap Densus 88, sebab seperti masyarakat lainnya tidak ada yang mencurigakan  dari warga ini.

Bergaul dengan masyarakat dan berbaur seperti biasa. "Bahkan bercerita kritis  soal kondisi sosial secara umumpun tidak terlihat adanya mengarah pada jaringan teroris,"sebut Jaka, 40, Wandri, 45 dibenarkan sejumlah warga lainnya di lokasi penangkapan, kemarin.

Sementara itu Kapolda Sumatera Barat Brigjen Pol Bassarudin mengatakan kepada Padang Eskpres kemaren (21/12), memang adanya penangkapan diduga teroris di Desa Balai Nan Duo Payakumbuh sekitar pukul 09.30 wib.

"Penangkapan tersebut dilakukan oleh Densus 88 Polri yang di-back up oleh Satuan Bromob Polda Sumbar dan Polres Payakumbuh, dugaan teroris tersebut bernesial JT alias H warga Jalan Soekarno-Hatta No 69 RT 004 RW 001 Kelurahan Balai Nan Duo Kecamatan Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh Provinsi Sumatra Barat. Sekarang terduga teroris tersebut langsung dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan selanjutnya"ungkap jenderal Bintang Satu tersebut. (fdl/e/cr17/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarakan Masih Butuh 3 Pasar Tradisional Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler