JAKARTA—Dana luar negeri tetap menjadi primadona departemen/kelembagaan di Indonesia, termasuk Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)Untuk 2009, DKP mengajukan pinjaman hibah luar negeri (PHLN) sebesar Rp 182,478 miliar.
Dana Rp 182,487 miliar itu menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi akan digunakan untuk sustainable coastal fisheries resources management program yang merupakan hibah dari Swedia sebesar Rp 1,92 miliar
BACA JUGA: Arab Saudi Hambat Izin Lion Air
Kemudian membiayai sistem informasi pemasaran produk perikanan yang merupakan hibah FAO sebesar Rp 8,81 miliar, hibah dari Spanyol sebesar Rp 10,06 miliar untuk fisheries training development in Indonesia (FTDI)Sedangkan PHLN tahun anggaran 2010 yang diperuntukkan bagi daerah meliputi, pembangunan pelabuhan Belawan dan Sibolga dengan pinjaman dari IDB sebesar Rp 112,77 miliar, pengembangan pelabuhan perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta bersumber dari JBIC sebesar Rp 102,2 miliar, pembangunan perikanan tangkap berkelanjutan di NTB dan NTT dengan hibah dari JICA sebesar Rp 1,05 miliar.
Selain itu, untuk pengembangan budidaya berkelanjutan melalui SAVFER project di lima kab/kota mendapatkan pinjaman dari ADB sebesar Rp 80 miliar, pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang di 23 kab/kota dan 8 provinsi melalui COREMAP dengan alokasi pinjaman dari ADB dan worl bank sebesar Rp 173,32 miliar, peningkatan mutu hasil tangkapan yang merupakan hibah dari Belanda sebesar Rp 3,75 miliar, dan pelaksanaan FTDI melalui pinjaman Spanyol sebanyak Rp 1,1 miliar
BACA JUGA: Menneg BUMN Segera Temui Menkeu
BACA JUGA: Darmin Janji Turunkan Bunga
(esy/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini, Garuda Target 18 Rute Baru
Redaktur : Tim Redaksi