Nicke Widyawati Kembali Duduki Jabatan Dirut Pertamina Periode Kedua

Senin, 03 Oktober 2022 – 11:24 WIB
PT Pertamina (Persero) kembali menunjuk Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua. Foto: dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menunjuk Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina untuk periode kedua.

Penetapan tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No SK-199/MBU/09/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani Senin (19/9).

BACA JUGA: Selamat, Nicke Widyawati Raih Penghargaan Tokoh Ketahanan Energi Nasional

Pertamina mengatakan Nicke Widyawati mampu mengantarkan perusahaan pelat merah itu meraih kinerja terbaik sepanjang kepemimpinannya mulai dari April 2018 hingga September 2022.

Nicke Widyawati diakui mampu mengkonsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional dan menjalankan transisi dalam kondisi penuh tantangan, yaitu pandemi Covid-19, Conflict geopolitik, dan Climate change.

BACA JUGA: Gandeng PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, BPSDMI Kemenperin Buka Program Setara D1

Melalui enam pilar, Pertamina mencatat beberapa capaian strategis sebagai berikut:

1. Go Productive & Efficient

Nicke sukses mengawal transformasi Pertamina menjadi Holding Migas dengan enam Subholding, sehingga menjadi lebih produktif dan efisien.

BACA JUGA: Nicke Widyawati Tegaskan Komitmen Pertamina Menuju Perusahaan Raksasa Dunia

Pertamina sukses meningkatkan kapasitas perusahaan di Hulu dengan kembalinya blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi dan melakukan pengeboran yang masif dan agresif.

Kapasitas di Hilir pun meningkat dengan membangun kapal tanker raksasa/VLCC, 13 Terminal BBM di kawasan Indonesia Timur, menambah kapasitas produksi Kilang (penyelesaian proyek RDMP Balongan, Blue Sky Cilacap, dan Aromatik TPPI.

Perusahaan melakukan berbagai upaya optimalisasi biaya, sehingga tetap dapat mencetak keuntungan meskipun dalam kondisi pandemi dan krisis energi dunia.

2. Go Global

Pertamina semakin menunjukkan eksistensinya di kancah global.

Nicke sukses memandu anak usaha menjadi pemain global di antaranya ditunjukkan dengan peningkatan operasional hulu migas Pertamina di 13 Negara yang dapat membawa 49,9 juta barel minyak masuk ke Indonesia.

Armada Pertamina International Shipping memenuhi standar global dan memperluas trading area dari 8 rute menjadi 11 rute internasional.

Produk Green Diesel Pertamina berhasil masuk pasar dunia.

Kinerja Pertamina mendapat pengakuan dunia, di mana menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500.

3. Go Green

Di masa kepemimpinan Nicke, Pertamina bisa membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang memproduksi produk energi hijau berbasis kelapa sawit seperti Green Diesel D100 dan Bioavtur.

Bauran energi EBT meningkat melalui pembangunan PLTS di 238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang, dan blok hulu migas.

Program dekarbonisasi di Kilang dan di blok migas berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 6,2 juta metric ton CO2.

Produk B30 sukses menurunkan emisi karbon di sektor transportasi.

Atas capaian ini, tahun 2021 Pertamina berhasil meningkatkan ESG score-nya sehingga menempati peringkat 15 dari 251 perusahaan energi dunia.

4. Go Collaborative

Pertamina mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik Pemerintah, Industri hingga perusahaan dunia.

Adapun kerja sama itu dilakukan di antaranya ExxonMobil untuk Carbon Capture Utilitation & Storage, Masdar & ACWA.

Kolaborasi itu dilakukan dengan berbagai Kementerian untuk membangun Pertashop serta kolaborasi dengan industri dalam negeri sehingga TKDN Pertamina group mencapai 60%.

Kolaborasi juga dijalankan untuk membantu Pemerintah dalam melayani masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19.

5. Go Digital

Di tangan dingin Nicke, Pertamina membangun digitalisasi dari Hulu sampai ke Hilir.

Hal itu dibuktikan antara lain dengan Pertamina Integrated, Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC) sebagai pusat big data untuk mengendalikan kinerja Pertamina group.

Digitalisasi hulu migas, melalui Integrated Optimization Decision Support Centre, berhasil menurunkan kehilangan produksi secara signifikan.

Digitalisasi Kilang, melalui Predictive & Prescriptive Maintenance System, berhasil meningkatkan produksi BBM.

Digitalisasi hilir, melalui New Gantry System di Fuel Terminal, SmartMT di Mobil Tangki dan digitalisasi seluruh SPBU.

6. Go Sustainable.

Nicke sukses memimpin Pertamina dalam mewujudkan sustainable growth.

Melalui partnership dan teknologi, Pertamina mengoptimalkan kekayaan alam Indonesia menjadi energi baru, seperti gasifikasi batu bara menjadi DME pengganti LPG, pengembangan ekosistem EV battery, gas to methanol, serta bioethanol.

Pertamina pun menjaga keberlangsungan ekosistem bisnis melalui peningkatan TKDN dan pembinaan UMKM.

Kemandirian energi pun didorong, melalui program desa mandiri yang memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

"Semoga dalam periode kedua ini dapat terus memperkuat konsolidasi untuk melanjutkan transformasi perusahaan," ucap Nicke Widyawati.

Menurutnya, capaian itu ditorehkan di periode pertama merupakan landasan untuk menjalankan program dan mengejar target perusahaan pada periode keduanya.

Sebagai top management Pertamina, lanjut Nicke, dia akan bergandengan tangan dengan seluruh jajaran Direksi dan Komisaris serta Perwira Pertamina Group dalam melaksanakan tiga strategi utama di tahun ini yakni : meningkatkan kinerja bisnis migas eksisting, menjalankan transisi energi, serta pengembangan energi baru terbarukan.

"Kami akan melanjutkan transisi energi dengan inisiatif dan agenda strategis untuk menjamin ketahanan energi di masa depan sekaligus mengejar aspirasi pemegang saham yakni mencapai market value sebesar 100 billion USD," pungkas Nicke. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamin Ketersediaan Solar Bersubsidi, Nicke: Tidak Perlu Mengantre di SPBU


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler