Nih, Pesan KH Mutawakkil Alallah terkait Penyerangan Ulama

Kamis, 22 Februari 2018 – 08:55 WIB
David Saputra di sela-sela menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidik Sat Reskrim Polres Madiun Kota, Rabu (21/2). Foto: Bagas Bimantara/Radar Madiun/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Peristiwa penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama, mendapat perhatian dari PWNU Jatim.

Ormas itu meminta semua pihak berhati-hati menyikapi fenomena yang tengah terjadi saat ini.

BACA JUGA: Penyerang Kiai di Lamongan Bertemu Ibunya, Mengharukan

PWNU Jatim juga meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas seluruh insiden tersebut. Termasuk mendalami kondisi psikologi sejumlah terduga pelaku, yang disinyalir mengalami gangguan kejiwaan.

Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah meminta publik untuk tidak mudah terprovokasi maupun paranoid dengan insiden-insiden dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Ingat, Jangan Lantas Main Hakim Sendiri pada Orang Gila

”Mari kita kembali ke prinsip tabayyun (klarifikasi). Sebab, tidak menutup kemungkinan ada pihak yang ingin mendegradasi kepercayaan publik pada aparat,” katanya, Rabu (21/2).

Karena itu lah, pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu menegaskan bahwa PWNU secara institusi menyerahkan sepenuhnya penanganan seluruh insiden tersebut pada jajaran kepolisian.

BACA JUGA: Penyerangan Terhadap Ulama, Din: Keadilan Harus Dihadirkan

Hanya saja, Mutawakkil berharap pengusutan semua insiden itu benar-benar mendalam. Termasuk terhadap para terduga pelaku yang disebut mengalami gangguan jiwa itu.

”Mohon diperiksa secara detil. Sejak kapan dia mengalami (gangguan jiwa, Red), apa penyebabnya. Kami juga berhadap ahli dilibatkan,” katanya.

Sebab, dari insiden-insiden itu, obyek yang diserang rata-rata adalah pesantren/rumah ibadah. Di sisi lain, orang-orang yang mengalami gangguan jiwa biasanya memiliki kebiasaan khusus.

Di antaranya, mereka tidak tahu arah maupun tujuan. ”Jalannya juga tak lurus. Pandangannya selalu ke atas,” katanya.

Apalagi, insiden itu sebagian terjadi di Jatim yang notabene adalah barometer keamanan nasional.

”Jatim sudah sangat kondusif. Salah satunya karena masyarakat yang tawadu' pada ulama. Ketika ada isu ini, kami khawatir dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggungjawab,” katanya.

PWNU juga sudah mengklarifikasi sejumlah insiden yang terjadi di beberapa ponpes. Hasilnya berbeda-beda. Di Ploso, terduga pelaku disinyalir mengalami gangguan jiwa.

Sedangkan, untuk insiden di Sidogiri juga sama. Pelakunya diduga mengalami gangguan jiwa. ”Namun, kasusnya agak beda. Pelaku masih warga di sekitar pesantren. Yang bersangkutan sebelumnya juga pernah membuat kegaduhan serupa di sana,” katanya. (ris)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Jenderal Diterjunkan Ungkap Penyerangan Terhadap Ulama


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler