Nikolaus Minta Warga Papua Jaga Kedamaian Jelang Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Sabtu, 15 Oktober 2022 – 00:26 WIB
Tokoh masyarakat Jayapura Nikolaus Demetouwm. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

jpnn.com, JAYAPURA - Salah satu tokoh asal Jayapura Nikolaus Demetouwm mengimbau seluruh pihak untuk menjaga kedamaian Papua jelang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara 24-30 Oktober 2022.

"Mari jaga Papua supaya tetap damai dan aman bagi semua orang, lebih-lebih sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Kongres Masyarakat Adat Nusantara,” ujar dia dikutip dari Antara, Jumat (14/10).

BACA JUGA: Victor Kogoya Minta Masyarakat Papua Dukung Upaya Pemeriksaan Lukas Enembe

Pernyataan itu disampaikan Nikolaus terkait keresahan masyarakat atas pengangkatan sepihak Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai kepala suku besar.

Dia juga mengomentari pernyataan kuasa kuasa hukum dan keluarga Lukas yang meminta pemeriksaan oleh KPK dilakukan di lapangan terbuka dan sesuai hukum adat.

BACA JUGA: Mahasiswa Papua di Jakarta Dukung KPK Ungkap Korupsi Lukas Enembe

"Kalau masyarakat adat pasti mereka mengerti aturan adat dan budaya. Dalam budaya orang Papua, saya belum pernah lihat dan dengar ada orang diperiksa di lapangan terbuka," ujar dia.

Dia menyebutkan dalam budaya masyarakat pesisir di Papua dikenal istilah batu lingkar. Orang yang dituduh bersalah diperiksa oleh tua-tua adat dipimpin pemimpin adat (Ondoafi) yang duduk melingkar di area batu lingkar tersebut.

BACA JUGA: Ulah Para Pendukung Lukas Enembe Bikin Masyarakat Jayapura Resah

‘"Jika terbukti bersalah, orang itu membayar denda adat atau melaksanakan hukuman yang dijatuhkan kepadanya disaksikan oleh warga kampung, supaya masyarakat sama-sama tahu dan tidak lagi mengulangi perbuatan orang yang dihukum itu," ujar dia.

Eksekusi hukuman atau pembayaran denda adat di lapangan terbuka kata dia, bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelaku.

Selain itu, pelaku diajarkan sebuah prinsip hidup, berani berbuat salah, berani bertanggung jawab. Kesalahan yang sudah dilakukan harus ditebus dengan membayar denda adat.

Dia menduga Lukas Enembe punya niat tidak baik dengan permintaan pemeriksaan di lapangan terbuka itu.

Menurutnya Lukas sudah menjadikan adat sebagai tameng untuk berlindung dari jeratan hukum. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ondoafi Kampung Sosiri Sebut Lukas Enembe Sudah Menjatuhkan Martabat Orang Papua


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler