jpnn.com, SAMARINDA - Sektor usaha kecil menengah atau UKM di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2020 cukup menggembirakan.
Meski di tengah hantaman pandemi Covid-19, nilai ekspor produk UKM di provinsi itu tercatat mencapai Rp 428,2 miliar.
BACA JUGA: Tingkatkan Produktivitas Usaha, Kemenkop UKM Dorong Kolaborasi dan Digitalisasi Warteg
Kegiatan ekspor UKM tersebut memanfaatkan fasilitas IPSKA (Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal) dengan jumlah sebanyak 15 UKM.
"Patut diapresiasi, meski pandemi UKM kita masih tetap bisa menembus pasar ekspor," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim Yadi Robyan Noor, di Samarinda, Kamis (4/2).
BACA JUGA: Tersangka Pembunuh AD Ternyata Seorang Guru Ngaji, Motifnya, Ya Tuhan
Menurut Roby, komoditi yang diekspor dari Kaltim meliputi olahan kayu dengan negara tujuan Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Jerman, Italia, Belanda, Islandia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.
Kemudian lidi nipah dan sawit dengan negara tujuan India. Minyak jelantah dikirim ke Belanda dan Malaysia. Udang dikirim ke Jepang, Inggris dan Taiwan, rumput laut ke Korea Selatan.
BACA JUGA: Reaksi Komunitas Sarjana Hukum Muslim atas SKB Menteri Tito, Nadiem dan Yaqut
Selanjutnya, Merica diekspor ke Singapura, Amerika, Afrika Selatan dan Islandia, sedangkan fatty palm acid (asam lemak bebas) diminati pembeli dari China.
Selain itu pada tahun 2020, Kaltim juga mengekspor produ-produk dari UKM industri kreatif dengan nilai total ekspor mencapai Rp 7,6 miliar.
Kesuksesan UKM menembus pasar ekspor menurutnya tidak terlepas dari pesan Gubernur Isran Noor agar UKM Kaltim konsisten menjaga kualitas produk.
"Barang yang diekspor pastilah produk-produk berkualitas dengan standar ketat," jelas Roby.
Tidak hanya sukses untuk urusan ekspor, UKM Kaltim juga konsisten dalam perdagangan domestik.
Tidak kurang dari 18 UKM binaan Disperindagkop dan UKM Kaltim yang juga sukses melakukan transaksi sepanjang tahun 2020 dengan nilai penjualan mencapai Rp 11,4 miliar.
"Jadi, ekspornya sukses, perdagangan domestiknya juga sukses," tambahnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam