Menurut Nurhaida, penurunan yang melanda bursa dalam negeri tidak separah negara lain
BACA JUGA: PLN akan Putus Dua Ribu Pelanggan
Itu disebabkan makro ekonomi Indonesia kuat, pasar modal baik, dan laba rata-rata emiten pada semester pertama 2011 tumbuh 30 persenTerlebih, lanjutnya, jika dihitung sejak awal tahun, IHSG sudah meningkat tajam hingga 11,30 persen sampai semester pertama
BACA JUGA: IHSG Apresiasi The Fed
Angka itu sejauh ini merupakan IHSG terbaik di Asia-PasifikSecara year to date atau dibandingkan dengan akhir tahun 2010, menurut Nurhaida, setelah terkena krisis ini, IHSG masih mencatat kenaikan 4,32 persen
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Sukses Genjot Blok ONWJ
Itu pun, menurut dia, masih masuk kategori terbaik di AsiaBerdasar data BEI, kenaikan 4,32 persen saat ini menempatkan IHSG di urutan pertama se-Asia-Pasifik, diikuti bursa Thailand dengan pertumbuhan 2,66 persen sejak akhir tahunBursa lainnya minus semua.Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, normalnya, IHSG memang akan mengikuti pergerakan bursa global, merespons kondisi di AS dan EropaJika anomali atau bergerak terbalik, itu justru akan menjadi pertanyaan"Kalau yang lain turun dan kita naik, itu justru malah anehOrang akan bertanya-tanya, ada apa dengan bursa Indonesia," ujarnya.
Pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar Indonesia juga masih tertinggi di Asia- Pasifik (7,56 persen), dari awal tahun USD 364,96 miliar menjadi USD 392,55 miliarUrutan kedua adalah bursa Thailand, yang tumbuh 2,46 persen menjadi USD 284,16 miliar dari awal tahun 2011 USD 279,12 miliarBursa lain masih defisit.
Ito mengatakan, nilai transaksi rata-rata harian perdagangan juga meningkat saat ini, mencapai Rp 5,2 triliun, di lantai bursaAngka itu melampaui target anggaran Rp 4,8 triliun"Target perusahaan yang masuk bursa tahun ini juga belum berubah, 25 perusahaan sampai akhir tahun," ungkapnya(gen/c3/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atap Baja Panen Permintaan
Redaktur : Tim Redaksi