Nilai-nilai Nasionalisme Tuan Rondahaim

Kamis, 25 Juli 2024 – 08:48 WIB
Tenaga Pengajar Universitas Pertahanan Indonesia, Jakarta Herlina JR Saragih. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com - J. Wismar Saragih, Pandita Raya, penulis buku biografi “Sebuah Kisah Kepahlawanan Menentang Penjajahan di Simalungun” adalah Pelopor Kebangunan Simalungun, dan penerbitan ini dapat melestarikan dan memperkenalkan sejarah perjuangan Tuan Rondahaim dan Simalungun pada Gen Z dan Milenial.

Tuan Rondahaim yang dikenal dengan julukan "Tuan Raya yang Bengis" adalah tokoh legendaris dalam cerita rakyat Simalungun, Sumatera Utara.

BACA JUGA: Tuan Rondahaim Saragih Pantas Menerima Anugerah Pahlawan Nasional 2024

Meskipun namanya sering dikaitkan dengan keberanian dan kepahlawanan, ada juga cerita yang menggambarkan sisi lain dari dirinya yang keras dan tanpa kompromi.

Tuan Rondahaim Saragih dikenal sebagai pemimpin yang kuat dan berpengaruh. Dia adalah seorang raja yang memiliki kekuasaan besar dan dihormati oleh rakyatnya.

BACA JUGA: Tuan Rondahaim Saragih Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tunggu Keputusan Presiden Jokowi

Namun, kekuasaan yang besar ini sering kali diiringi dengan sikap keras dan otoriter.

Di Kerajaan Raya, sebelum Tuan Rondahaim memerintah, beberapa wilayah sedang mengusahakan berdiri sendiri sehingga Tuan Sinondang yang menjadi Pemangku ketika itu mengirim pasukan untuk menertibkannya.

BACA JUGA: Masyarakat Simalungun Berharap Tuan Rondahaim Saragih dapat Gelar Pahlawan Nasional

Pertempuran Nagori, Pertempuran Manak Raya dan Raya Huluan menjadi bukti adanya pembangkangan terhadap kekuasaan Raja Raya.

Krisis tersebut bertambah-tambah lagi ketika Tuan Sinondang tewas dalam pertempuran, dan Tuan Rondahaim tampil memegang tampuk pemerintahan. Perlawanan datang dari Ratondang dan Bulu Raya.

Namun, Tuan Rondahaim berhasil menundukkannya satu demi satu.

Sementara orang menilai perang yang dilakukan oleh Tuan Rondahaim adalah "perang saudara", karena banyaknya perang yang dilakukan terhadap sesama saudara seketurunan.

Ternyata memang yang dipertuan di daerah-daerah kerajaan Raya masih saudara seketurunan dengan beliau.

Namun jika dikaji lebih mendalam, perang "dalam negeri" yang dilakukannya adalah dalam rangka menegakkan kesatuan kerajaan dan wibawa pemerintahan Raja.

Setiap Raja maupun Kepala Pemerintahan melakukan hal yang sama, dulu maupun sekarang. Jika dicontohkan dengan Negara kita, penumpasan terhadap separatis yang pernah kita lakukan (terhadap RMS, PRRI, DI-TII, atau G-30-S/PKI), bukanlah "perang saudara".

Tuan Rondahaim adalah seorang pahlawan yang tidak hanya dikenal karena keberaniannya dalam medan perang, tetapi juga karena prinsip-prinsip hidupnya yang kokoh dan semangat nasionalismenya yang tinggi.

Berikut adalah beberapa prinsip hidup dan nilai-nilai nasionalisme yang dicontohkan oleh Tuan Rondahaim:

(1). Keberanian yang Tidak Tergoyahkan: Tuan Rondahaim dikenal karena keberaniannya yang luar biasa dalam menghadapi musuh-musuh yang kuat. Prinsip hidupnya adalah bahwa keberanian sejati adalah kunci untuk melawan ketidakadilan dan mempertahankan kehormatan tanah air;

(2). Keadilan dan Kesetiaan: Sebagai pahlawan yang dihormati, Tuan Rondahaim mengutamakan keadilan dan kesetiaan. Dia tidak pernah berkompromi dalam mempertahankan nilai-nilai yang benar dan berjuang untuk kepentingan bersama masyarakatnya;

(3). Cinta akan Tanah Air: Nasionalismenya tercermin dalam cintanya yang mendalam terhadap tanah airnya. Tuan Rondahaim tidak hanya melindungi tanah airnya dari ancaman musuh, tetapi juga berupaya membangun kesatuan dan kekuatan dalam masyarakatnya untuk masa depan yang lebih baik;

(4). Kepemimpinan yang Memotivasi: Sebagai pemimpin, Tuan Rondahaim menginspirasi dan memotivasi rakyatnya untuk berjuang bersama demi tujuan yang lebih besar. Dia memberikan contoh kepemimpinan yang adil dan disiplin, yang menguatkan semangat kebangsaan dan persatuan di antara mereka;

(5). Pengorbanan dan Dedikasi: Tuan Rondahaim menunjukkan pengorbanan yang besar dalam mempertahankan kehormatan dan kebebasan tanah airnya.

Dedikasinya yang tak kenal lelah untuk masyarakat dan negaranya mengilhami generasi setelahnya untuk berkomitmen pada prinsip-prinsip yang sama;

(6). Warisan yang Berkelanjutan: Nilai-nilai dan prinsip hidup Tuan Rondahaim tidak hanya berdampak pada masanya, tetapi juga menjadi warisan yang berkelanjutan bagi bangsa dan budaya.

Pesan-pesannya tentang pentingnya kejujuran, keberanian, dan keadilan tetap relevan dalam membangun sebuah masyarakat yang bermartabat dan beradab.

Prinsip-prinsip hidup dan nasionalismenya yang kuat membuat Tuan Rondahaim tidak hanya menjadi pahlawan dalam sejarah, tetapi juga teladan yang abadi bagi nilai-nilai yang kita junjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.(***)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler