Nilai Ujian Berkisar 7-8

Rabu, 13 April 2011 – 07:39 WIB

JAKARTA - Panitia Pusat Ujian Nasional (Unas) 2011 sudah menerima nilai ujian sekolah dari 33 provinsiPantauan sementara, rata-rata nilai ujian sekolah tersebut relatif tinggi

BACA JUGA: Soal Unas Tiba Hari Sabtu

Berkisar di angka tujuh dan delapan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Masyur Ramly menjelaskan, pihaknya masih mengkaji nilai-nilai ujian sekolah tersebut
"Semuanya kami hargai

BACA JUGA: Tiga Propinsi Belum Kirim Hasil Ujian Sekolah

Tidak ada yang dikembalikan," ujar pejabat yang juga menjadi panitia pusat unas tersebut tadi malam (12/4).

Posisi nilai ujian sekolah tersebut memang cukup membantu kelulusan siswa
Seperti diketahui, unas tahun ini menggunakan sistem perpaduan hasil unas dan ujian sekolah

BACA JUGA: Gelar Unas, Kemdiknas Dicap Pembangkang

Persentasenya, 60 persen hasil unas dan 40 persen hasil ujian sekolahBeberapa pihak menyebut, sistem baru ini membuka peluang bagi sekolah untuk mendongkrak nilai ujian sekolah siswa.

Terkait potensi kecurangan tersebut, Mansyur mengatakan belum bisa berkomentar banyak"Saya jelaskan, masih diolah," tandasnyaDia mengatakan, nilai ujian sekolah tersebut akan dilansir langsung oleh Mendiknas Mohamad Nuh akhir pekan ini.

Mansyur menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan potensi kecurangan dengan modus mengatrol nilai ujian sekolah tersebutSebab, di dalam ijazah nanti nilai unas dan ujian sekolah sama-sama akan dipampangSehingga, masyarakat bisa tahu anak-anak yang lulus dengan nilai unas yang rendah tapi dikatrol nilai ujian sekolah.

Panitia pusat unas juga sudah menyiapkan sistem uji petik dalam pelaksanaan unas tingkat SMA dan sederajat Senin depan (18/4)Kemendiknas melakukan pemanggilan langsung kepada satu kelas yang dipilih secara acak untuk menjalankan unas di Jakarta

Jika nilai yang didapat peserta uji petik itu berbeda jauh dari rata-rata nilai di sekolah mereka, berarti ada potensi kebocoran unas"Siswa yang mengerjakan di sekolah bisa jadi mendapatkan bantuan," tandas MansyurDengan sistem ini, tahun lalu Kemendiknas terpaksa menganulir pelaksanaan unas di beberapa tempatDi antaranya Medan.

Sementara itu, proses pencetakan naskah unas sudah rampungDia mengatakan, naskah sudah mulai didistribusikanSelama proses percetakan, Masnyur mengatakan belum ada laporan ada kebocoranDia mewanti-wanti supaya masyarakat tidak tertipu bocoran naskah unas.

Untuk proses pengerjaan, Mansyur mengatakan akan menepatkan dua guru penjaga di masing-masing kelasDalam satu kelas, berisi 20 siswa dengan lima jenis soalUntuk dosen pengawas ditempatkan di tingkat sekolah"Dosen mengawasi secara umum pelaksanaan di sekolah," tandasnya.

Sempat muncul kabar jika pelaksanaan unas tahun ini melibatkan personel Densus 88 Antiteror Mabes PolriMenanggapi kabar tersebut, Mansyur tidak membantahDia mengatakan, yang jelas pihaknya sudah berkoordinasi mulai dari tingkat Mabes Polri, Polda, Polres, hingga Polsek"Apa nanti yang diturunkan juga personel Densus (88 Antiteror), itu wewenang polisi," pungkasnya(wan/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Kebocoran Soal UN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler