jpnn.com - PADANG – Semen Padang FC akan menghadapi Mitra Kukar dalam lanjutan pekan ke-33 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, sore nanti.
Ya, gengsi menjadi pelatih terbaik berdarah Minang menjadi bumbu penyedap laga krusial penghuni papan tengah itu.
Seperti diketahui, keduanya sama-sama berasal dari Sumatra Barat. Menariknya, kedua pelatih ini juga memiliki histori di Semen Padang.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Pengin Gaet Penggawa Timnas
Jafri Satra pernah membawa tim kebanggaan Kota Padang itu ke perempatfinal Piala AFC 2013.
Sementara Nilmaizar berhasil mengantarkan Kabau Sirah menjadi jawara Indonesia Premiere League (IPL) 2011/2012.
Kembali ke Padang sebagai penantang, Jafri mengaku siap memberikan yang terbaik untuk Naga Mekes.
BACA JUGA: Si Nyonya Tua Masih Berkuasa di Turin
Pelatih 51 tahun itu mengatakan bahwa motivasi timnya sedang dalam kondisi menjanjikan.
“Mental anak-anak tidak terganggu meski di pekan terakhir kemarin kalah dari Persipura Jayapura. Mereka sudah siap tampil habis-habisan pada pertandingan besok (sore ini),” beber Jafri.
Eks arsitek Persipura Jayapura itu mengakui tidak mudah menang di Stadion Agus Salim, Padang, yang terkenal tak ramah untuk tim tamu itu.
BACA JUGA: Lawan Thailand, Riedl Buka Peluang Modifikasi Pertahanan
Dukungan fans Semen Padang dipastikan menjadi faktor pembangkit semangat Jandia Eka Putra dkk.
Meski demikian, Jafri telah menyiapkan strategi demi mengincar tripoin di kandang mantan timnya itu.
“Tentunya sebagai pelatih kami sudah memikirkan strategi saat main home atau away. Saya sudah pikirkan matang strategi apa akan diterapkan membendung serangan Semen Padang,” imbuhnya.
Cukup wajar jika Jafri Satra berkata demikian. Sebab, dari dua kali pertemuannya dengan Nilmaizar, kemenangan selalu menjadi miliknya.
Pertemuan pertama di Piala Jenderal Sudirman awal tahun lalu, Mitra Kukar berhasil mengubur impian Semen Padang menjuarai PJS setelah menang 2-1.
Teranyar, Kabau Sirah kembali menjadi pesakitan saat bertandang ke Stadion Aji Imbut di putaran pertama TSC (22/12), Semen Padang kalah 2-0.
Hanya, ini baru kali pertama Jafri sua Semen Padang di kandang. Tentunya atmosfer di Agus Salim tidaklah seperti Gelora Bung Karno maupun Aji Imbut. Sehingga, dipastikan tim Kota Raja tidak akan menang mudah.
“Meski ini kandang lawan, saya berharap tim bermain enjoy. Kita harus mengakhiri dua laga terakhir dengan hasil positif,” kata pelatih berlisensi A AFC itu.
Tak mau kalah dengan pelatih, Abdul Gamal juga bertekad memenangi laga sore nanti. Pemain 28 tahun itu menegaskan kedatangannya ke Padang untuk menang.
Apalagi saat ini Mitra Kukar berada di posisi delapan klasemen sementara, sehingga hanya kemenangan yang mampu membawa Naga Mekes kembali ke posisi enam besar.
“Target kami di sini (Padang) adalah untuk meraih kemenangan. Meski tak mudah, kami siap main habis-habisan besok (sore ini),” ucap pemain yang mengawali karier di Persiter Ternate itu.
Sementara dari kubu tuan rumah, Nilmaizar mengatakan, kekalahan di leg pertama masih membekas di ingatannya. Sehingga, untuk menghapus memori tersebut Semen Padang wajib menang.
“Kami ingin mengakhiri dua pertandingan terakhir dengan hasil bagus. Selain itu, kami juga mengusung misi balas dendam atas kekalahan di leg pertama lalu,” ungkap mantan pelatih timnas itu.
Pun demikian stopper Kabau Sirah Handi Ramdan yang mengaku siap memberikan mimpi buruk kepada tim Kota Raja.
Menurutnya, dukungan ribuan suporter di Agus Salim menjadi salah satu energi tambahan bagi timnya.
“Kami akan bekerja ekstra keras untuk mengalahkan Mitra Kukar,” kata Handi. (don/bby/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indra Sjafri Akui Pemain Pengganti Tidak Sesuai Ekpetasi
Redaktur : Tim Redaksi