jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Nizar Zahro mengingatkan Ketua Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi harus berkaca dari data dan fakta ketika bicara soal pengangkatan honorer menjadi PNS.
Dia mengingatkan Sofian agar tidak hanya memuji Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi – JK), dan menyalahkan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, terkait pengangkatan satu juta tenaga honorer K2.
BACA JUGA: Fadli Zon Minta Isu Jual Beli Jabatan di Kementerian Diselidiki Lagi
“Ketua KASN harus berkaca dari data dan fakta. Jangan cuma bisa memuji Jokowi - JK dan menyalahkan SBY,” kata Nizar dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (28/3).
Nizar menyatakan bahwa honorer itu sudah mengabdi bertahun-tahun. Proses pengabdian yang sudah berjalan bertahun-tahun itu tentu ada unsur pembelajaran. “Honorer ditempa untuk menjadi ASN,” tegas juru kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, itu.
BACA JUGA: Ketua KASN: Honorer Diangkat jadi PNS Tanpa Tes, Mutu SDM Anjlok
BACA JUGA: Ketua KASN: Honorer Diangkat jadi PNS Tanpa Tes, Mutu SDM Anjlok
Menurut dia, sejatinya para honorer itu sudah melalui tes kerja nyata. Karena itu, Nizar menilai tidak perlu lagi tes tulis yang sekadar formalitas belaka.
BACA JUGA: Analisis KASN soal Jual Beli Jabatan di Kementerian Lembaga Mengejutkan
Sebelumnya diberitakan, Ketua KASN Sofian Effendi menyatakan penangkatan 1,1 juta tenaga honorer tanpa tes di era SBY, membuat mutu aparatur sipil negara (ASN) anjlok.
“Mutu kita, ASN-nya karena ada intervensi politik menjadi sangat anjlok. Dulu, pada zaman pemerintahan Pak SBY dipaksa untuk mengangkat 1,1 juta pegawai honorer tanpa tes itu langsung menurunkan kualitas," ujar Sofian dalam diskusi Teguh Membangun Pemerintahan yang Bersih dan Modern di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/3).
Menurut Sofian, pemerintahan Jokowi tahun lalu didesak mengangkat sekitar 460 ribu honorer menjadi ASN, tetapi intervensi dari DPR itu tidak sepenuhnya dituruti.
Nizar mengatakan kalau membandingkan capaian SBY dan Jokowi, tentulah presiden keenam RI yang juga ketua umum Partai Demokrat itu lebih baik. Menurut Nizar, pertumbuhan ekonomi di era SBY pernah mencapai 6,5 persen. Sementara di era Jokowi stagnan di angka lima persen.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di era SBY tentu ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) ASN. Nizar menegaskan SBY mampu menggerakkan kekuatan ASN sehingga bisa mencapai raihan-raihan spektakuler.
BACA JUGA: Bayar Hingga Rp 700 Ribu untuk Jemput SK PNS di Silatnas Honorer K2?
“Misalnya pertumbuhan ekonomi tinggi, mampu melunasi utang IMF (international monetary fund) dan mampu membawa Indonesia masuk G20,” paparnya.
Ketua DPP Partai Gerindra itu menambahkan prestasi yang hebat tersebut juga tidak terlepas dari kerja para honorer yang diangkat di era SBY. Dia menegaskan, mereka sangat pantas diangkat menjadi ASN tanpa tes.
“Ini bukan faktor politik tetapi faktor profesionalitas. Honorer sudah pengalaman, layak diangkat menjadi ASN,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Guru Honorer Pamer Stiker Prabowo Dipecat, Korban Janji Palsu Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy