jpnn.com, TERNATE - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi sukses menyelenggarakan talkshow dan nonton bareng (nobar) sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang digelar pada Sabtu, 18 Mei 2024, di Landmark Ternate.
Talkshow bertajuk: "Jaga Data Pribadi Agar Diri Aman di Ruang Digital".
BACA JUGA: EV-DCI 2024 Diluncurkan, Siap Bangun Ekosistem Ekonomi Digital
Kegiatan yang sukses digelar dengan menghadirkan para narasumber serta ribuan peserta yang memadati kawasan landmark kota Ternate.
Para peserta ini sendiri merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi yang selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar literasi digital yaitu: digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture.
BACA JUGA: Hati-Hati Terjerat Pinjol Ilegal: Rentenir Baru di Era Digital
Narasumber yang telah bersertifikat TOT Literasi Digital 2024 Abdul Jalil Djayali mengatakan terdapat beberapa tantangan dalam urusan keamanan digital.
Fitur proteksi yang makin beragam, kompleksitas perlindungan identitas digital dan data pribadi, ragam penipuan digital, rekam Jejak yang dimanfaatkan oknum secara negatif, serta Minor Safety bagi anak.
BACA JUGA: Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi Dibutuhkan dalam Membangun Digital Entrepreneurship
"Activities of the New Normal saat ini pula memperlihatkan kepada kita bahwa perangkat pribadi yang digunakan juga untuk keperluan bisnis, kerja, dan sekolah meskipun aktivitasnya dilakukan di rumah, koneksi internet rumah atau apapun dan konfigurasi lemah yang digunakan, Cara bertukar file dan dokumen yang tidak aman, bekerja tidak terbatas, dari mana saja dan kapan saja, transaksi online dan E-commerce meningkat pesat, banyak gangguan dan mengurangi kewaspadaan, bosan, stres, kurang waspada dan lain-lain," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa langkah penting yang dapat dilakukan agar kita mampuh mewujudkan keananan digital.
Pertama, pastikan memilih menggunakan identitas asli atau samaran dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Kedua, memastikan identitas digital kita dikelola dengan baik dan aman, biasakan membaca syarat dan ketentuan pada platform.
"Kemudian tidak menggunakan sandi yang sama untuk berbagai platform yang berbeda jika bisa hubungkan satu akun dengan lainnya dan pastikan perlindungannya saling mengunci," katanya.
Sasmita Abdurahman menambahkan beberapa alasan penting mengapa mesti menjaga data pribadi.
"Penjahat dapat memeras dengan berpura-pura sebagai orang yang kita kenal. Penjahat dapat menggunakan hak kita bahkan melakukan kejahatan atas nama, dan penjahat dapat meretas seluruh akun, bahkan menguras tabungan kita," tutur Sasmita.
Mencermati berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di tengah transformasi digital yang semakin menggeliat, Dr (Cand) Mohamad Jamil mengatakan masyarakat saat ini tengah berada di tengah-tengah perkembangan dunia digital.
"Sehingga, mari kita mengisi dan menjadikannya sebaagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat di mana anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat dimana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Ternate Tauhid Soleman mengatakan masyarakat perlu menyadari betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi di media sosial.
Hal ini merupakan hal utama yang wajib disadari oleh masing-masing pengguna internet, termasuk media sosial untuk memastikan keamanan data diri sebagai pengguna dari berbagai layanan digital tersebut.
"Kesadaran kita akan pentingnya upaya menjaga atau melindungi data pribadi kita di ruang digital adalah semata-mata agar kita dapat melindungi data diri yang bersifat rahasia sehingga tidak mudah diakses oleh publik yang berdampak pada berbagai tindakan kejahatan dan penyalahgunaan lainnya," katanya. (rhs/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Tahun Buron, Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap di Daerah Ini
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti