Nono Sampono: Maluku Harus Mampu Berkembang menjadi Ikon Pariwisata Indonesia

Minggu, 06 Desember 2020 – 22:00 WIB
Wakil Ketua DPD Nono Sampono saat focus group discussion (FGD) bertema “Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Bahari yang Terintegrasi, Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan di Provinsi Maluku', di Aula Dinas Pariwisata Kota Ambon, Jumat (4/12) lalu.Foto: Humas DPD RI.

jpnn.com, AMBON - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengatakan Provinsi Maluku memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Sayangnya, lanjut Nono, potensi kepariwisataann di Maluku itu belum terkelola dengan maksimal.

Karena itu, Nono mendorong pengembangan kepariwisataan bahari yang mampu menjadikan Maluku sebagai salah satu ikon destinasi pariwisata Indonesia.

BACA JUGA: Nono Sampono Mendorong Pelaku Usaha Terus Berinovasi 

"Pariwisata bagian dari ekonomi kreatif yang mau tidak mau harus dikedepankan,” kata Nono dalam focus group discussion (FGD) bertema “Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Bahari yang Terintegrasi, Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan di Provinsi Maluku', di Aula Dinas Pariwisata Kota Ambon, Jumat (4/12) lalu.

Nono menegaskan bahwa Maluku terletak pada kawasan strategis. Karena itu, kata dia, Maluku harus mampu menjadikan wilayahnya untuk dikembangkan dan dipromosikan sebagai ikon destinasi wisata di Indonesia

BACA JUGA: Nono Sampono Berharap RUU Daerah Kepulauan Segera Disahkan

“Tugas kita semua mendorong sebanyak mungkin orang datang ke mari dan bisa menikmati. Kita lihat bagaimana Bali menjadi ikon Indonesia. Kalau Maluku bisa menjadi ikon, tentunya akan menjadi sangat terkenal,” ungkap senator dari Maluku itu.
.
Menurut dia, perlu peran serta masyarakat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dalam mengembangkan pariwisata sebagai ikon di Maluku. “Masyarakat Maluku harus mampu menjadi tuan rumah yang dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya.

Selain itu, Nono juga menyoroti persoalan kebersihan dan sampah. Ia meminta kesadaran masyarakat untuk memerhatikan persolan kebersihan tersebut.

BACA JUGA: Pulau Osi, Wisata Kampung Bahari Tersembunyi di Maluku

Menurut Nono, tanpa adanya peran serta masyarakat maka program-program pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Maluku akan percuma.

Nono mengatakan selain pemerintah yang berperan melakukan pembangunan infrastruktur, peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk membangun sosial budaya yang mendukung pengembangan kepariwisataan Maluku.

"Tugas berat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat adalah melibatkan masyarakat. Kalau tidak segera melakukan upaya itu, orang datang ke sini akan kapok," imbuh dia.

Lebih lanjut Nono juga berharap Dinas Pariwisata Maluku menampung aspirasi terkait permasalahan kepariwisataan baik oleh pelaku usaha, masyarakat, maupun wisatawan.

Ia meminta aspirasi yang ada dari kalangan pelaku usaha, masyarakat maupun wisatawan itu bisa dicarikan solusinya.

"Harus melihat ke depan apa yang bisa dilakukan. Juga harus introspeksi dan koreksi. Kalau ini tidak dilakukan bersama-sama, akan percuma," pesan Nono.

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Kasrul Selang menjelaskan bahwa pemerintah provinsi memperhatikan tiga hal dalam mengembangkan pariwisata di daerah ini, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Menurutnya, dengan menerapkan tiga hal tersebut maka Maluku akan menjadi destinasi wisata yang mampu menjawab kebutuhan para wisatawan.

Kasrul juga menjelaskan saat ini pemprov tengah fokus pada pengembangan Maluku sebagai pariwisata bahari.

"Pengembangan wisata bahari dilakukan dengan mengembangkan dan menjaga keaslian ekosistem yang masih alami," ucapnya. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler