Nostalgia Menteri Siti dan PM Norwegia di Istana Prancis

Rabu, 13 Desember 2017 – 11:15 WIB
Menteri Siti dan Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, PARIS - Di tengah padatnya rangkaian agenda One Planet Summit di Paris, yang berlangsung dari tanggal 12-14 Desember 2017, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, melakukan berbagai pertemuan.

One Planet Summit adalah pertemuan lanjutan negara-negara di dunia untuk membahas langkah nyata menghadapi ancaman perubahan iklim. Pertemuan ini dilakukan dua tahun pasca kesepakatan bersejarah perjanjian Paris mengenai perubahan iklim.

BACA JUGA: KLHK Anggap RAPP Menghindar dari Kewajiban

''Saya berkesempatan bertemu Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg. Kami bernostalgia mengenang kunjungan beliau ke pemukiman orang rimba di Senamat Ulu, Kabupaten Bungo, Jambi, pada tahun 2015 lalu,'' kata Menteri Siti Nurbaya, Rabu (13/12).

Nostalgia antara Menteri LHK dan PM Norwegia ini semakin mengesankan, karena mereka bertemu di tengah jamuan resmi Presiden Prancis, Emmanuel Macron di istananya.

BACA JUGA: KTT Perubahan Iklim, Menteri Siti Libatkan DPRD Riau

''Norwegia baru saja selesai Pemilu, dan beliau terpilih kembali. Tipe pemimpin hebat yang selalu mendorong dan membina kader. Saya berterimakasih atas pertemuan dan kesempatan diskusi yang kami lakukan,'' ungkap Menteri Siti.

Selain bertemu PM Norwegia, Menteri LHK juga bertemu dengan Arnold Schwazeneger, eks Gubernur California, yang memiliki komitmen tinggi terhadap agenda perubahan iklim.

BACA JUGA: Menanam Pohon tak Lagi Seremoni, Ini Terobosan KLHK

Menteri LHK juga bertemu dengan Menteri Ekologi dan Transisi Inklusif Perancis, Nicolas, membahas tentang potensi energi baru dan terbarukan.

One Planet Summit yang berlangsung dari tanggal 12-14 Desember, dihadiri puluhan pemimpin dunia, serta sejumlah tokoh kunci pendukung perubahan iklim, termasuk pendiri Microsoft Bill Gates, Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dan Sekjen PBB, António Guterres.

Kesadaran bersama setelah perjanjian Paris, diharapkan dapat maju ke langkah lebih konkrit. Termasuk memusatkan perhatian pada dukungan finansial pemerintah dan swasta, agar dapat berinovasi menyesuaikan agenda perubahan iklim. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Resmi Cabut Status Siaga Karhutla 7 Provinsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler