Novanto Jadi Tersangka, Henry Pastikan Pansus Angket Tak Melempem

Rabu, 02 Agustus 2017 – 17:16 WIB
Henry Yosodiningrat. Foto: jawapos

jpnn.com, JAKARTA - Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menolak kinerjanya disebut melempem pasca-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Anggota Pansus Hak Angket KPK Henry Yosodiningrat berdalih, kinerja pansus tidak ada kaitan dengan kasus yang menjerat Novanto.

BACA JUGA: Antikritik, Jangan Sampai KPK Jatuh Seperti Soeharto

"Tidak, tidak ada hubungannya. Tidak ada kaitan masalah Setnov kok, tidak ada," kata di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).

Dia membantah sekarang ini pansus tidak bekerja. Meski masih reses, pansus terus menggelar pertemuan-pertemuan dan berbagai kegiatan.

BACA JUGA: Bang Masinton Pelesetkan KPK Jadi Komisi Paling Kuasa

"Tidak benar itu kalau tidak ada kegiatan," tegasnya lagi.

Dia mengatakan, saat ini pansus masih melengkapi data dan mengonfirmasi sejumlah temuan yang diperoleh.

BACA JUGA: Benarkah KPK Gunakan Teknik Interograsi Ala CIA?

Henry mengklaim, banyak sekali temuan mutakhir pansus terkait kinerja komisi yang dipimpin Agus Rahardjo Cs itu.

"Misalnya pemerasan yang dilakukan oknum penyidik, penyalahgunaan wewenang oknum penyidik, tidak berjalannya fungsi pencegahan yang diperintahkan undang-undang," katanya.

Bahkan, dia menuding bahwa operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan KPK bukan sebagai bentuk pencegahan.

"Tapi, pencitraan saja. Tapi heboh, penetapan orang sebagai tersangka diumumkan. Tapi, itu hak merekalah," paparnya.

Saat ditanya lagi apakah pansus bertujuan membubarkan KPK, Henry menjawab belum ada kesepakatan sejauh itu. "Tidak sejauh itu (bubarkan KPK). Belum ada satu kesepakatan kami soal rekomendasi apa pun," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Terpisah, Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa tidak ingin pansus berhenti di tengah jalan.

"Kalau pansus ini berhenti di tengah jalan, maka ini malapetaka untuk Republik Indonesia," ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8). Karenanya, dia meminta pansus didukung demi menunjukkan KPK lebih baik. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Isyaratkan Hengkang dari Pansus Angket KPK Jika…


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler