jpnn.com, MALANG - Partai Amanat Nasional (PAN) sangat serius mengevaluasi keberadaan mereka di Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, PAN memberikan isyarat akan hengkang dari pansus yang menyelidiki kinerja lembaga pimpinan Agus Rahardjo Cs itu.
"Soal angket, sekarang kami sedang evaluasi,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di sela press gathering wartawan parlemen di Malang, Jawa Timur, Jumat (28/7).
BACA JUGA: Pansus Angket Tegaskan Tidak Berniat Lemahkan KPK
Ketua MPR RI ini mengatakan, jangan sampai ada pendapat di masyarakat bahwa pansus ini dituduh barter dengan kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). "Bahaya kalau sampai ada informasi seperti itu," kata Zulkifli.
Dia menegaskan, kalau sampai nanti dalam perjalanannya pansus cenderung melemahkan kelembagaan KPK maka PAN akan mengambil sikap tegas. “Kalau merugikan KPK, kami akan menarik diri," tegas Ketua MPR itu.
BACA JUGA: PAN Mau Tinggalkan Pansus Angket KPK, Misbakhun: Enggak Berpengaruh
Namun, Zulkifli mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan yang diambil PAN terkait posisi di Pansus Hak Angket KPK. "Kami masih melakukan evaluasi saat ini,” ujar Zulkifli.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto mengatakan, kecenderungan partainya menarik diri dari pansus cukup kuat. Kalau dalam evaluasi nanti kami dapatkan kecenderungan kerja pansus tidak sesuai harapan, kemungkinan PAN akan menarik diri," kata Yandri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7).
BACA JUGA: KPK Sindir Angket Minta Keterangan Miko Panji
Saat ini, Pansus berisikan fraksi dari partai pendukung pemeritah kecuali PKB yang memang tidak mengirimkan perwakilan dari awal.
Sedangkan Gerindra sudah resmi hengkang dari pansus. Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga tidak mengirim utusan sejak pansus bergulir.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Kesaksian Palsu Difasilitasi Pansus Angket KPK, Silakan Publik Menilainya
Redaktur : Tim Redaksi