jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ibnu Hamad mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto lebih baik bersikap gentleman mengundurkan diri dari jabatannya.
Dia menilai mengundurkan diri lebih baik daripada partai harus membuat rapat luar biasa agar Novanto mundur.
BACA JUGA: Ali Wongso: Rekomendasi Nonaktifkan SN Masih Mentah dan Naif
Ibnu mengatakan, jika Novanto mundur maka kondisi menjadi lebih tenang.
"Sebaiknya mundur memang. Kalau sampai ada rapat luar biasa partai, krisis citranya lebih rumir. Jadi, mundur lebih soft," kata Ibnu dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (30/9).
BACA JUGA: DPP Golkar Desak Novanto Mundur, Doli Curiga Ada Permainan
Ibnu juga berharap, para senior Golkar seperti BJ Habibie, Jusuf Kalla, Agung Laksono dan lainnya meminta Novanto mundur demi menyelamatkan Golkar.
"Kalau senior sepakat minta Setya Novanto mundur itu lebih baik ketimbang rapat luar biasa," jelasnya.
BACA JUGA: Pleno DPP Golkar Minta Setya Novanto Tunjuk Plt Ketum
Menurut dia, hasil keputusan yang sudah dibuat oleh tim internal Golkar dibawa ke forum senior.
Mungkin saja, kata Ibnu, dengan pengalaman di partai selama ini para senior itu bisa memberikan saran kepada Novanto.
"Jalan keluarnya harus dengan kesadaran," ujarnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy