jpnn.com, JAKARTA - Pergantian Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tidak akan mengubah dukungan partai berlambang pohon beringin itu kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai 2019. Bahkan, juga tidak akan mengubah dukungan terhadap Joko Widodo untuk maju kembali sebagai calon presiden 2019-2024.
“Tidak ada alternatif, itu keputusan Munas,” kata politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai di gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/11).
BACA JUGA: Cerita di Balik Dukungan Setya Novanto Buat Jokowi
Dia menegaskan Partai Golkar punya komitmen mendukung Jokowi. Namun, di sisi lain Yorrys menyadari bahwa partainya tetap harus meningkatkan elektabilitas supaya dukungan bisa signifikan.
“Sekarang kalau kami kasih dukungan, namun 2019 kami seperti partai gurem nanti jadi apa? siapa yang mau?” kata Yorrys.
BACA JUGA: Pimpin Pleno Golkar, Nurdin Halid: Dinamikanya Masih Tinggi
Dia berharap perolehan suaran Golkar pada 2019 nanti bisa tinggi. Sekarang ini, Golkar menjadi seksi karena memiliki 91 kursi di DPR dan meraih 14 persen suara.
Menurut Yorrys, kondisi inilah yang kemudian disadari oleh tokoh-tokoh Golkar. Dia menegaskan, kalau mendiamkan masalah korupsi e-KTP terus digulirkan dan di-bully sama media massa, rakyat semakin marah dengan kondisi Golkar. Dampaknya suara Golkar bisa mengalami penurunan menjadi lima persen dari 14 persen. Dengan kondisi seperti itu maka siapa pun tidak akan melirik partai ini.
BACA JUGA: 6 Kader Golkar Ini Layak Gantikan Setya Novanto
“Tapi, kalau kondisi sekarang ini tiba-tiba kamu lihat hasil survei kemarin Golkar tinggal tujuh persen, siapa yang mau pakai ini Golkar?” katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapat Pleno Golkar Panas, Ada yang Pertahankan Setya Novanto
Redaktur & Reporter : Boy