Novanto Minta Pemerintah Lebih Tegas ke Australia

Selasa, 10 Januari 2017 – 07:17 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam bilateral meeting di ASEM Villa, Vientiane Laos, 8 September 2016. Foto: presidenri.go.id

jpnn.com - jpnn.com - Ketua DPR Setya Novanto mengharapkan pemerintah lebih tegas mendesak Australia agar melakukan investigasi terhadap insiden pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Konsulat Jenderal Indonesia Melbourne.

Menurutnya, aksi tersebut sudah masuk ke tindakan kriminal yang sama sekali tidak bisa ditoleransi.

BACA JUGA: Maruarar: Jokowi dan Prabowo Masih Tak Tergantikan

”Jadi tindakan ini, tindakan kriminal yang tidak bisa ditolerir karena ini melanggar hukum dan konvensi Wina tahun 1961 dan 1963,” ungkapnya kepada wartawan usai menghadiri acara Rapat Pleno Terbatas AMPG dan pelepasan 200 jamaah umroh di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (9/1).

Ketua umum Partai Golkar itu mengingatkan, Indonesia dan Australia adalah dua negara dengan hubungan diplomatik.

BACA JUGA: Didukung Rakyat, KPK Tak Perlu Takut Pada Novanto

Karena itu, aset-aset Indonesia di negeri Kangguru itu seharusnya dijaga, sebagaimana Indonesia melakukannya untuk mereka di tanah air.

”Untuk itu saya rasa harus segera diinvestigasi supaya tidak ada masalah masalah lagi kedepannya,” tukasnya.

BACA JUGA: PAN Sebut Langkah Jokowi Bikin Keadaan Sedikit Gaduh

Novanto menyatakan, pemerintah Indonesia harus betul-betul meminta Australia segera merealisasikan desakannya. Apalagi, sebelumnya sudah ada dugaan insiden pelecehan Pancasila sebagai simbol negara. Jadi sudah seharusnya pemerintah Indonesia memberikan perhatian.

”Saya tadi sudah telepon dengan Menlu, minta segala informasinya dan saya mengapresiasi kepada Menlu yang telah melakukan langkah-langkah yang cepat. Saya rasa ini harus ditindaklanjuti terus,” imbuhnya. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Minta Kemlu Layangkan Protes ke Australia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler