jpnn.com - jpnn.com - Direktur Eksekutif Center For Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menilai, dugaan keterlibatan Ketua DPR Setya Novanto Dalam kasus pengadaan e-KTP benar-benar merugikan parlemen.
Bukan hanya soal citra yang tercoreng, kinerja DPR pun berpotensi terganggu. Pasalnya, Novanto kerap dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: KPK Bidik 180 Nama dalam Putusan Perkara Korupsi
"Masa Ketua DPR kerjaanya hanya memenuhi panggilan KPK. Ini hanya bikin malu. Kasihan lembaga negara (DPR)," ujar Uchok melalui pesan singkat, Senin (9/1).
Terkait dugaan keterlibatan Novanto dalam perkara, Uchok menyarankan masyarakat untuk terus mengawal.
BACA JUGA: Di Hadapan Hakim, Anak Buah Menteri PU Akui Terima Duit
Masyarakat juga diharapkan terus mendorong komisi antirasywah untuk fokus mengusut keterlibatan ketua umum Partai Golkar itu.
"(Jika KPK menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka) Rakyat pasti mendukung," kata Uchok.
BACA JUGA: Kalangan Legislatif Paling Tidak Tertib Soal LHKPN
Terakhir, pemeriksaan ulang Novanto yang direncanakan berlangsung hari ini, Selasa (10/1), diharapkan dapat membuat perkara kian terang.
Setnov dipanggil untuk sekian kalinya oleh komisi anti rasywah ini karena dianggap memiliki peran penting yang perlu digali dan ditelusuri.
Salah satu tuduhan yang dialamatkan kepada Setnov adalah adanya pengaturan pemenang tender proyek e-KTP dan penerimaan sejumlah dana oleh DPR yang diorganisir oleh Setnov.
Tuduhan keterlibatan setnov ini disampaikan berkali-kali oleh Muhammad Nazaruddin, mantan bendahara umum partai Demokrat. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Pemberi Suap Bupati Klaten Ada di Kantong KPK
Redaktur & Reporter : Adil