Novanto: Pancasila Bukan Sekadar Simbol

Kamis, 01 Juni 2017 – 10:15 WIB
Ketua DPR, Setya Novanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mengucapkan selamat hari lahir Pancasila 1 Juni. Novanto mengatakan, hari Pancasila merupakan momentum peringatan yang mengembalikan memori kolektif sebagai anak bangsa tentang sebuah dasar negara, falsafah kehidupan berbangsa yang diperjuangkan dan dilahirkan di atas seluruh keanekaragaman dan perbedaan. Pancasila bukan sekadar simbol dan butir-butir yang dilafalkan, tetapi juga urat nadi, jati diri dan ideologi.

Di tengah berbagai paham yang mengglobal, Pancasila menjadi asas yang menyelubungi setiap watak dan pikiran tentang bagaimana menjadi Indonesia Sejati.

BACA JUGA: Djarot Baca Naskah Pidato Jokowi Saat Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila

"Karena itu, menjadi Indonesia adalah menghayati dan mengamalkan Pancasila," kata Novanto, Kamis (1/6).

Sebagai konsensus kebangsaan, para pendiri bangsa ini telah memapankan Pancasila sebagai satu-satunya dasar yang melatarbelakangi visi dan misi tentang Indonesia.

BACA JUGA: Djarot Jadi Irup, Pasukan Pelangi Ikut Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila

"Karena itu, kita menolak segala bentuk pemikiran dan tindakan yang dengan sengaja menodai Pancasila sebagai nilai," katanya.

Dia menegaskan, Indonesia menentang segala bentuk aksi dan perilaku yang bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.

BACA JUGA: Ini Pesan Bu Mega dari Korea soal Hari Lahir Pancasila

"Bagi kita, Pancasila sudah final," tegas Novanto yang juga ketua umum Partai Golkar itu.

Menurur dia, tidak ada lagi perdebatan selain upaya-upaya untuk memperkaya dan melestarikan nilai-nilai yang termaktub dalam lima sila dalam Pancasila.

Finalitas itulah yang mampu meneguhkan dan mempertahankan keberadaan saat ini sebagai anak bangsa, warga negara dan rakyat Indonesia di bawah naungan NKRI.

Sebagai umat beragama, Pancasila juga telah teruji sebagai nilai yang sama sekali tidak bertentang dengan dengan ajaran keagamaan. Contohnya, di tengah momentum pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan, nilai-nilai yang diwariskan Pancasila sangat relevan dengan maksud dan tujuan ibadah puasa itu sendiri.

Nilai-nilai tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan serta keadilan, menjadi substansi ibadah puasa, yang bertujuan menjadikan kaum muslim sebagai insan yang bertaqwa, peduli terhadap sesama manusia. Kemudian, menjaga persatuan dan mengedepankan permusyawaratan, agar keadilan dapat merata serta dirasakan oleh setiap rakyat Indonesia.

Peringatan Hari Pancasila 1 Juni mengirim pesan agar semha senantiasa menjalani kehidupan sebagai makhluk yang berketuhanan dan mengimplementasikan nilai dan rasa kemanusiaan di tengah-tengah kemajemukan di negeri ini. “Agar tercipta semangat persatuan dalam permusyawaratan, demi mewujudkan tujuan dan cita-cita mulia, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Novanto mengajak menjadikan Hari Pancasila sebagai 'warning' untuk menguji kembali loyalitas dan integritas sebagai anak bangsa. Meski zaman terus berubah, tantangan datang silih-berganti, Pancasila senantiasa relevan untuk dijadikan sebagai benteng dan tameng serta mengembalikan jati diri sebagai warga negara Indonesia yang sesungguhnya.

"Mari kita gali kekayaan nilai Pancasila yang senantiasa melahirkan hikmah dan inspirasi bagi kita dalam menjalani hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, kita tetap mampu meneguhkan jati diri sebagai Insan Indonesia, Insan Pancasila," katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Samanhudi: Bung Karno adalah Berkah Untuk Blitar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler