jpnn.com - JPNN.com - Mencermati perkembangan teknologi informasi yang beredar di media sosial (Medsos) akhir-akhir ini, tidak semua menyajikan kebenaran dan fakta yang mendukung bagi kebutuhan informasi publik. Media sosial yang secara masif sejatinya mampu mencerahkan logika dan opini publik, justru banyak diisi oleh isu-isu dan kabar-kabar tidak benar.
Kondisi tersebut tidak mencerahkan dan tidak mencerdaskan, namun sebaliknya justru menggelapkan dan cenderung membodohi publik.
BACA JUGA: KPK Diminta Segera Ungkap Peran Novanto di Kasus e-KTP
“Fakta-fakta yang sebenarnya justru disembunyikan, diganti dengan kabar-kabar dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto seperti rilis diterima di Jakarta, Kamis (29/12).
Menurut Ketua Umum Golkar itu, kebebasan bersuara dan berpendapat memang dijamin undang-undang. Tapi, kebebasan tersebut tidak harus kebablasan, sehingga menabrak aturan-aturan logis, fakta yang sebenarnya, rasionalitas publik dan kehilangan pertanggungjawaban. Kebebasan sebagai pengejawantahan nilai demokrasi tidak disalahgunakan untuk menyerang, merendahkan dan mendeskreditkan pihak lain.
BACA JUGA: Novanto: Demokrasi Indonesia Harus Berkeadaban
“Jadi, saya mendukung sepenuhnya pernyataan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta aparat untuk menindak tegas penyebar kebencian melalui media sosial. Apalagi saya mengamati akhir-akhir ini memang banyak berita yang tidak faktual dan tidak benar terkait banyak hal. Bahkan berani menyasar langsung ke Bapak Presiden Joko Widodo terkait pemerintah secara institusional serta secara personal, dan terkait isu-isu terkini,” kata Novanto.
Menurut Novanto, penyebaran kabar yang tidak benar ini sudah memasuki wilayah fitnah dan memancing persepsi publik yang juga tidak benar. Menyisakan kegelisahan dan kekhawatiran serta mengaduk-aduk emosi publik. Terlebih dari itu, mereka yang tidak bertanggung jawab tersebut telah berpotensi merenggangkan persatuan dan kesatuan serta kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.
BACA JUGA: Percayalah, Tak Mungkin Akom Tinggalkan Golkar
Karena itu, kata Novanto, sebagai Ketua DPR RI, dirinya mengharapkan seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa jeli dan teliti dalam melihat, membaca dan memahami berbagai isu, opini dan berita disosial media yang beredar di sekitar kita. Sebagai sesama anak bangsa, Novanto mengajak kita untuk menjunjung tinggi persaudaraan antar sesama anak bangsa.
Dalam kesempatan ini, Novanto kembali mengingatkan untuk secara bersama komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini sehingga sepatutnya penyebaran kebencian melalui sosial media untuk segera dihentikan dan ditindak tegas oleh penegak hukum.
“Jadi, aparat penegak hukum yang berwenang harus menindak tegas penyebar ujaran kebencian di Medsos itu,” katanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Dukung Akom Gugat Keputusan MKD, Asalkan...
Redaktur & Reporter : Friederich