jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan batal menjalani operasi mata kedua untuk proses penyembuhan akibat siraman air keras. Operasi yang sedianya dilakukan hari ini (6/12) batal dilakukan karena pertumbuhan selaput mata kiri Novel melambat.
"Operasi tahap dua belum dapat dilakukan. Karena untuk operasi tahap dua diperlukan pertumbuhan merata seluruh selaput mata kiri," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
BACA JUGA: Permintaan KPK Buat Kader Golkar
Karena itu, tim dokter di Singapura yang merawat Novel akan menyiasatinya. "Untuk membuat rata seluruh selaput di mata kiri Novel, rencananya tim dokter di akan melakukan operasi perbaikan gusi yang ditanam di mata kiri," sambung Febri.
Terkait dengan pencarian pelaku penyerangan terhadap Novel, KPK berharap Polri bisa segera menemukannya. Apalagi polisi sudah menyebar dua sketsa wajah pelaku.
BACA JUGA: Fahri Sebut Festival Kejujuran ala KPK Hanya Kampanye Dusta
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis menuturkan, dua sketsa wajah tersebut dibuat berdasarkan keterangan dari 66 orang saksi. "Kalau dari hasil keterangan saksi ini mengarah sudah 90 persen (akurat) sebagai terduga pelaku," ucap Idham di gedung KPK, Jumat (24/11).
Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal usia menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April lalu. Mantan polisi itu sempat semalam menjalani perawatan di Jakarta.
BACA JUGA: KPK OTT di Jambi, Zumi Zola: Roda Pemerintahan Tak Terganggu
Namun, Novel lantas diboyong ke Singapura. Kini Novel tengah menjalani masa pemulihan dan menunggu operasi kedua mata kirinya.(ce1/ipp/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gercep, Perjuangan Papa Novanto Dipastikan Kandas
Redaktur & Reporter : Antoni