SEMARANG - PT Trans Marga Jateng (anak usaha PT Jasa Marga Tbk) saat ini tengah menunggu sertifikasi kelaikan pengoperasian ruas jalan tol Semarang-Solo Seksi Semarang-UngaranSertifikasi tersebut diharapkan dapat diteken akhir bulan ini oleh Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Proses evaluasi (BPJT dan Bina Marga) itu sekitar sebulan sampai dua bulan dan sudah berlangsung jadi harapannya ya akhir bulan ini sudah diteken (sertifikasinya)," kata Komisaris PT Trans Marga Jateng (TMJ), Eddy Bambang S, di Semarang, Jumat (14/10)
BACA JUGA: BUMN Diminta Transformasi
Dia menjelaskan ruas tol Seksi Semarang-Ungaran sepanjang 12 kilometer itu pernah dioperasikan ujicoba sekitar awal tahun ini tetapi sempat terhenti karena ada keretakan
Tetapi, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan,lanjut Eddy, pihaknya sudah mengajukan agar dievaluasi
BACA JUGA: Iuran Tabungan Perumahan PNS Bakal Naik
"Sudah dilakukan perbaikan dan kondisinya sudah baik, sudah dicek oleh tenaga ahli sehingga 100 persen sudah bisa dilalui kendaraan jenis apapun (mobil atau truk pengangkut)," katanyaHanya, lanjut Eddy, untuk sementara ini baru bisa dilewati kendaraan golongan I (mobil,bis,truk biasa) karena akses jalan keluar tol (jalan kabupaten) belum dilebarkan
BACA JUGA: Sumur Migas Terhambat di Jakarta
"Jalan diujung belum dilebarkan, kami juga menawarkan untuk dilebarkan sehingga truk muatan belum bisa lewat tolJadi, bukan karena ketahanan jalan belum siap tetapi karena ujung akses (jalan kabupaten) belum dilebarkan,khawatirnya jika dipaksa lewat,saat keluar tol akan menimbulkan kemacetan," jelasnya.Meski jalan keluar tol belum dilebarkan pihak pemkab, Eddy mengaku pihaknya tidak mungkin menunggu pengoperasianPasalnya, masyarakan sudah menunggu lama ruas jalan tol itu bisa dioperasikanPosisi jalan itu dianggap strategis karena urat nadi bisnis di Jawa Tengah adalah di Semarang dan Solo"Untuk menempuh jalan arteri dari Semarang ke Solo butuh waktu sekitar tiga jam, jika kita lewat tol hanya ditempuh sekitar 1 jam, lebih hemat waktu," kata Eddy.
Sementara itu, Kepala BPJT Ahmad Ghani Gazaly mengaku pihaknya sudah mendengarkan presentasi dari tenaga ahli independen dan tengah evaluasi oleh tim kelayakan dari BPJT Kementerian PUHasilnya, lanjut Ghani, segera disimpulkan dan disampaikan ke Menteri PU sekaligus dengan perhitungan tarifnya"Jalan tol ada prosedur,tak bisa lngsung dibuka karena ada uji kelaikan," kata Ghani.
Menurutnya, kelaikan terbagi atas layak fungsi, layak operasi serta administrasi (tarif)Ghani menyebutkan sebagian besar kelaikan itu sudah dilakukan,diperiksa, kecuali masalah kelongsoran ini karena terkait kelayakan"Tapi saya sudah dapat laporan,kelongsoran sudah diperbaiki termasuk tindakan preventif, perlindungannya," kata Ghani
Dia mengaku sekitar minggu depan untuk lebih meyakinkan, akan diperiksa ulang oleh Direktorat Bina Teknik Ditjen Bina Marga Kementerian PU dan akademisi dari UNDIP dan ITB selama dua hariSetelah itu, lanjut Ghani, akan dilaporkan ke Menteri PU termasuk usulan tarifnya"Paling lambat pertengahan November, jalan ini bisa dibuka dan dioperasikan," katanyaUntuk tarif, akan dievaluasi berdasarkan pemeliharaan jalan tol selama masa konsesi,pengembalian investasi, dan untuk kesehatan perusahaan itu sendiri"Ada SK (surat keputusan) Menteri PU, dan disesuaikan dengan PPJT (perjanjian jalan tol)," lanjutnya.
Pernyataan kelayakan juga dibenarkan oleh analisa konsultan geoteknik, Profesor Paulus RahardjoDia mengatakan kondisi jalan tol sudah aman, dan stabil (safety factor), ketahanan benton sudah kuat melampaui batas dan menahan gaya-gaya yang disebabkan pergeseran tanah"Geseran tanah masih bisa ditoleransi, dan akan ada pengamatan dari waktu ke waktu terutama dua musim (kemarau dan hujan)Selama operasi ada pantauan sekurang-kurangnya dua tahun intensif," tuturnya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk, Abdul Hadi mengaku pihaknya sangat menantikan beroperasinya ruas tol itu sebagai investorTerkait, baru golongan I saja yang lewat, Hadi optimistis ruas lanjutannya yakni Ungaran-Bawen segera terbangun sebelum jalan kabupaten eksis tol Ungaran selesai"Saat ini proses konstruksi sudah dimulai sembari melanjutkan pembebasan lahan sehingga tak perlu menunggu jalan kabupaten selesai dilebarkan, InsyaAllah sebelum jalan itu kelar (pemkab) Ungaran-Bawen sudah terbangun sehingga truk bisa lewat," katanya.
Disebutkan, ruas tol Semarang-Ungaran sepanjang 12 kilometer merupakan bagian dari ruas Semarang-Solo sepanjang 72 kilometerRuas tersebut juga merupakan bagian dari keseluruhan ruas tol Trans Jawa yang ditargetkan beroperasi 2014Nilai investasi untuk ruas Semarang-Ungaran mencapai Rp 1,374 triliun dan Semarang-Solo total Rp 7 triliunInvestor ruas tol dipegang oleh konsorsium PT Trans Marga Jateng (TMJ) dengan komposisi 60 persen PT Jasa Marga Tbk dan 40 persen PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (BUMD Jateng)Pembebasan lahan ruas Semarang-Ungaran sudah dibebaskan sejak 2010 dan pembiayaan konstruksinya berasal dari sindikasi bank antara lain BNI, bank Mandiri, bank BRI(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Audit Saham NNT Kelar Pekan Ini
Redaktur : Tim Redaksi